30.12.2012 Views

j - Kementerian Riset dan Teknologi

j - Kementerian Riset dan Teknologi

j - Kementerian Riset dan Teknologi

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Banten, selama setahun menjabat Kepala Seksi belum pernah ada Kabupaten/Kota<br />

yang meminta rekomendasi teknis sebagai salah satu syarat ijin pengambilan air<br />

tanah. Lebih jauh nara sumber tersebut menyatakan bahwa memang dalam<br />

Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g tentang Sumber Daya Air, bagi daerah-daerah yang berada<br />

diwilayah Cekungan Air Bawah Tanah (CABT) yang bersifat lintas kabupaten atau<br />

kota memerlukan rekomendasi teknis dari Provinsi, namun di Provinsi Banten<br />

ketentuan tersebut belum ditindak lanjuti dalam Peraturan Gubernur. Studi<br />

banding untuk mendalami tata cara pembuatan rekomendasi teknis baru<br />

dilaksanakan oleh Dinas Energi <strong>dan</strong> Sumber Daya Mineral Provinsi Banten pada<br />

tahun 2010. Dengan demikian sekalipun sebagian besar daerah diwilayah Provinsi<br />

Banten berada dalam Cekungan Air Bawah Tanah (CABT) yang bersifa lin as<br />

kabupaten atau kota, bahkan ada beberapa daerah yang berada dalam Cekungan<br />

Air Bawah Tanah (CABT) yang bersifat lintas provisi, namun setiap<br />

kabupaten/kota mengeluarkan ijin pengambilan air tanah tanpa meminta<br />

rekomendasi teknis dari Provinsi. Padahal rekomendasi teknis tersebut merupakan<br />

upaya pengendalian untuk menjaga ketersediaan air tanah serta menjaga<br />

kelestarian lingkungan secara menyeluruh. Menurut nara sumber dari Provinsi<br />

Banten, saat ini Kabuten/Kota cenderung mengeluarkan ijin tanpa memperhatikan<br />

ketersediaan air untuk daerah lainnya, mereka cenderung mengejar Pendapat Asli<br />

Daerah (PAD) yang tinggi melalui pengeluaran ijin sebanyak mungkin.<br />

Bila dikaji lebih jauh, dalam pengelolaan air tanah tampaknya<br />

kabupaten/kota berusaha memperoleh Pendapat Asli Daerah (PAD) dari dua sisi,<br />

pertama dari perijinan <strong>dan</strong> kedua dari pajak air tanah tersebut. Namun demikian<br />

bila dibandingkan tampaknya upaya untuk memperoleh Pendapat Asli Daerah<br />

(PAD) dari pajak air tanah jauh lebih tinggi ketimbang upaya untuk memperoleh<br />

Pendapat Asli Daerah (PAD) dari perijinan. Banyak kasus terjadi dimana<br />

perusahaan yang tidak memiliki SIP A tetapi dikenakan pajak, padahal secara juridis<br />

formal hanya perusahaan-perusahaan yang memiliki SIPA yang menjadi wajib<br />

pajak, sementara perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki SIPA adalah pemilik<br />

sumur illegal yang harus ditindak karena melakukan pencurian air tanah. Sebagai<br />

92

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!