j - Kementerian Riset dan Teknologi
j - Kementerian Riset dan Teknologi
j - Kementerian Riset dan Teknologi
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
pelestarian lingkungan keberadaan air bawah tanah yang dilaksanakan melalui<br />
kegiatan: penentuan lokasi sumur resapan, penentuan daerah imbuhan <strong>dan</strong><br />
penentuandaerah pemantauan perubahan muka air bawah tanah (Pasal 17).<br />
Dengan a<strong>dan</strong>ya perobahan UU Otonomi Daerah <strong>dan</strong> UU 7/2004 Sumber daya<br />
Air, pengelolaan air bawah tanah di Jawa Barat mengalami perubahan sekalipun<br />
belum diatur secara spesifik.<br />
Air tanah menjadi perhatian pemerintah pusat setelah pemerintah<br />
mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 43/2008 tentang Air<br />
Tanah. Dengan keluarnya PP 43/2008, maka provinsi Jawa Barat menerbitkan<br />
Perda 5/2008 tentang pengelolaan air tanah sebagai regulasi baru air tanah di<br />
Jawa Barat. A<strong>dan</strong>ya UU 32/2004 tentang Otonomi Daerah, UU 7/ 2004<br />
tentang Sumber daya Air <strong>dan</strong> PP 43/2008 tentang Air Tanah semakin<br />
memperkuat kewenangan pemerintah propinsi dalam pengelolaan air tanah di<br />
Jawa. UU 7/2004 tentang Otonomi Daerah telah memberikan kewenangan<br />
Gubernur <strong>dan</strong> Bupati/Walikota untuk menyusun <strong>dan</strong> menetapkan kebijakan teknis<br />
pengelolaan air tanah di wilayahnya dengan mengacu kebijakan teknis<br />
pengelolaan air tanah yang berada di atasnya (nasional/provinsi). Kewenangan<br />
pengelolaan air tanah ini lebih jelas dibandingkan dengan Kepmen ESDM<br />
1451/2000.<br />
mengatur:<br />
Perda Jawa Barat No 5 Tahun 2008 tentang pengelolaan air tanah<br />
• lingkup pengelolaan: 15 cat lintas kab/kota di jawa barat <strong>dan</strong> non<br />
cat (pasal 5),<br />
• Tanggungjawab pemerintah provinsi,<br />
• Pengelolaan air tanah: dengan penekanan pada konservasi <strong>dan</strong><br />
rehabilitasi,<br />
• Ketentuan mengenai penerbitan rekomendasi teknis,<br />
• lnsentif <strong>dan</strong> disinsentif,<br />
• Pengawasan <strong>dan</strong> pengendalian,