15.02.2013 Views

BExGQ

BExGQ

BExGQ

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Part 18<br />

Pintunya nggak dikunci. Dengan mudah gue membukanya<br />

dan mendapati cewek itu sedang duduk memeluk lutut di<br />

sudut kamar yang gelap dan pengap. Gue meraba-raba<br />

dinding mencari saklar lampu.<br />

"Jangan nyalain lampu," kata Meva tanpa menoleh ke<br />

gue. Isaknya terdengar lirih di ruang kosong ini.<br />

"Kenapa?" sahut gue. Telunjuk gue tertahan di saklar.<br />

Meva menggeleng. Wajahnya masih terbenam di lututnya.<br />

"Ada yang mau lo ceritain? Seenggaknya sedikit<br />

bercerita dengan orang lain adalah lebih baik daripada<br />

dipendam sendirian," kata gue sok bijak.<br />

"Bukan urusan lo."<br />

"Heh, lo pikir kalo ada seseorang yang dengan<br />

bodohnya nyoba bunuh diri di depan mata lo, itu bukan<br />

urusan lo? Huh. Mungkin lebih baik kemaren gue biarin lo<br />

mati tolol di WC." kata gue dengan sengitnya.<br />

gue sengaja ngomong begitu untuk memancing emosinya.<br />

Kalau manusia normal, gue yakin dia akan mencak-<br />

mencak ke gue. Tapi ya mungkin dia memang nggak<br />

112

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!