BExGQ

tas, gue inget sekarang. Tapi tasnya kan udah masuk
bagasi?"
O my god! Kok gue bisa se teledor itu ya? Malem ini gue
tidur dimana? Hp gue low battery dan charger gue juga
ada di dalam tas.
Lalu gue inget Meva. Masa sih dalam keadaan darurat gini
dia ngga mau nolong gue? Maka gue berjalan menuju
kamarnya. Pintunya sedikit terbuka, memberi celah pada
cahaya kuning dari dalam untuk terbersit keluar. Tadinya
gue pikir cahaya kuning itu dari bohlam tua di kamar itu,
tapi ternyata itu adalah nyala lilin.
Gue buka sedikit pintunya untuk gue melihat kedaan di
dalam. Tiga buah lilin menyala dipasang berderet di atas
lemari kayu kecil yang merapat ke dinding. Di atasnya,
terpaku sebuah kalung yang sudah gue kenal. Kalung salib
polos yang biasa dipakai Meva, saat itu digantung di
dinding. Sementara Meva sendiri berdiri berlutut sambil
mengatupkan jemari tangannya menghadap kalung itu.
Dan nggak butuh waktu lama buat gue sadar bahwa ini
seharusnya adalah malam yang spesial untuknya.
252