BExGQ

iarpun masih dengan sangat jelas ada kecanggungan
diantara mereka.
Dalam sedan Mitsubishi hitam yang membawa kami
bertiga ke rumah sakit, gue nggak hentinya geleng kepala.
Meva duduk di bangku depan di samping kemudi
sementara gue sendirian di belakang. Mereka berdua
ngobrol-ngobrol mengakrabkan diri. Dan parahnya,
kadang-kadang mereka kayak nganggep kursi belakang
kosong! Nggak ada gue!
Datang di rumah sakit kami langsung ke ruangan dokter
kenalannya Lisa. Gue dan Meva diperiksa bergantian. Dan
benar, kami kena penyakit yang sama. Selesai berobat
kami langsung balik ke kosan. Karena sudah malam Lisa
memutuskan langsung balik tanpa mampir dulu ke kosan.
"Cepet sembuh ya biar bisa maen hamster lagi," kata
Lisa sebelum pergi.
Gue dan Meva berdiri diam memandangi mobil yang
melaju meninggalkan kami di depan gerbang. Gue lirik
Meva. Dia, yang memang punya insting tajam seperti
elang, langsung menangkap lirikan gue.
714