BExGQ

dalam kepala gue. Sakit sekali. “Tapi kok sakit banget
yah?”
“Gue beli obat puyeng deh ke warung,” Indra berdiri
dari duduknya lalu beranjak pergi.
Tinggal Meva yang memandang gue dengan penuh minat,
seakan gue ini seekor kelinci yang minta diberi sebatang
wortel.
“Lo sakit kepala?” tanyanya polos.
“Lo pikir apa yang sakit kalo gue pegang kepala?”
“Ah, elo mah selalu aja jawabnya sinis gitu kalo ke gue
tuh. Gue tanya serius juga.”
“Maaf deh, gue lagi sakit kepala banget soalnya.” gue
malas berdebat jadi gue akhiri saja.
“Sini gue pijitin biar rada mendingan,” Meva menarik
kepala gue, dengan kasar!
Gue berteriak kesakitan tapi dia nggak peduli. Dia duduk
di belakang gue lalu kedua tangannya menekan-nekan
kedua pelipis gue. Dia memijit gue. Gue diam. Ternyata
enak juga pijitannya. Beberapa kali gue pejamkan mata
menikmati pijitan ini.
181