15.02.2013 Views

BExGQ

BExGQ

BExGQ

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Meva sudah berhenti berteriak. Kini berganti dengan<br />

suara isakannya yang dalam. Gue bisa merasakan<br />

airmatanya membasahi bahu kiri gue. Masih sedikit<br />

bergerak memberontak, gue memeluknya makin erat.<br />

"Lo tenang aja, gue akan nemenin lo." gue seperti<br />

seorang ayah yang menenangkan anaknya yang menangis<br />

minta jajan.<br />

Meva makin jadi menangis. Kedua bahunya bergetar<br />

mengguncang tubuh gue. Suara isak nya menelisik ke<br />

dalam telinga gue.<br />

"Gue nggak kemana-mana Va..." gue usapi<br />

punggungnya sambil gue belai rambutnya yang panjang.<br />

Selama beberapa saat itu terus terjadi. Meva belum mau<br />

bicara. Dia masih larut dalam tangisnya. Mau nggak mau<br />

gue juga terenyuh. Gue memang belum terlalu hebat buat<br />

benar-benar merasakan kesedihannya, tapi minimal gue<br />

tau apa yang dirasakannya saat ini. Gue mengerti kenapa<br />

reaksinya tadi begitu frontal.<br />

268

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!