BExGQ

Well, pada kenyataannya gue benar-benar merasa lebih
baik sekarang. Memang kepala gue masih terasa nyeri,
tapi itu sudah jauh berkurang dibandingkan tadi. Memang
menyenangkan punya teman yang bisa menghibur saat
kita lagi bad mood atau sakit. Dan orang itu adalah sosok
wanita yang selama ini gue anggap misterius karena
ketertutupannya. Meskipun sekarang boleh dikatakan gue
dan dia sudah berteman baik, tetap saja gue merasa ada
banyak hal yang nggak gue pahami dari dia. Terlalu
banyak. Dan tentu akan lebih baik gue biarkan apa adanya
saja seperti ini. Karena kadang sesuatu itu nampak indah
selama kita tidak tau apa yang ada di baliknya.
Jam dinding sudah bergerak ke angka duabelas, dan kami
masih ngobrol sesuka hati yang bahkan kadang gue
sendiri pun nggak ngerti apa yang lagi kami bicarakan.
Lewat dari jam duabelas, kami mulai kehabisan bahan
obrolan. Hanya kadang terdengar salahsatu dari kami
bicara, yang cukup lama dijawabnya. Dan lama kelamaan
suara Meva menghilang, berganti suara desah pelan
nafasnya yang tenang. Dia tertidur di samping gue.
Wajahnya begitu teduh saat tidur. Seolah semua beban
yang ada ketika terjaga ikut lenyap bersama mimpi yang
melayang-layang entah ke mana.
192