BExGQ

Part 45
"Ciiiiieeeeeeeee..!!" suara Meva terdengar memekakan
sebelah telinga gue. Dia bergelayutan di punggung gue,
nyaris membuat gue terpelanting ke belakang. Untung gue
masih bisa meraih gagang pintu.
"Udah gede ya lo sekarang," katanya mengacak
rambut gue. "Udah ngerti pacaran."
"Ekh...tokh...log....tagam..lokh...." leher gue tercekik.
Kayaknya gue udah deket sama malaikat pencabut nyawa.
gue.
"Ups, sori." Meva melepaskan tangannya dari leher
"Lo mau ngebunuh gue ya?" gue usapi leher gue yang
memerah.
"Hehehe." Meva malah tertawa tanpa rasa bersalah.
Eh, lebih tepatnya bodoh. "Dia ke mana? Udah balik?"
"Udah, baru aja tuh."
Gue buka pintu kamar. Dan Meva menyelinap
mendahului gue masuk. Ketika dilihatnya barang miliknya
tergeletak di kasur, buru-buru dia ambil dan sembunyikan
di balik badannya. Dia nyengir lebar.
"Kok bisa ada di luar sih? Perasaan gue taro di dalem
kamar mandi deh," katanya malu.
320