BExGQ

memeluk sebuah guling hijau. Wajahnya tampak damai
sekali.
Gue berjalan masuk dan duduk di sampingnya. Ah,
wajahnya terlihat polos dan meneduhkan.
Lagi-lagi bayangan mimpi itu berkelebat di kepala gue.
Buru-buru gue buang jauh-jauh.
Setelah beberapa kali menghela nafas gue tersenyum.
Nggak mungkin. Mimpi itu nggak mungkin terjadi. Itu
mimpi yang aneh, dan nggak akan pernah terjadi di
kehidupan nyata.
Gue menggeleng sendiri.
Tanpa sengaja gue melihat kalender di atas rak buku.
Kalender ini sudah hampir penuh coretan di tiap
angkanya dan hanya menyisakan beberapa lagi.
Juli hampir habis. Itu artinya tinggal tersisa sekitar tiga
minggu lagi sebelum hari wisuda Meva. Hati gue mencelos
menyadari hal ini.
780