04.05.2013 Views

Kelas 8 – Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas 8 – Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas 8 – Ilmu Pengetahuan Alam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Gambar 12.14 Contoh<br />

Produk Kecap dan Saos<br />

Tomat<br />

Sumber Gambar:<br />

Dokumentasi Penerbit<br />

Gambar 12.15 Tahu<br />

Sumber Gambar:<br />

Dokumentasi Penerbit<br />

Gambar 12.16 Mi Instan<br />

Sumber Gambar:<br />

Dokumentasi Penerbit<br />

164 Cerdas Belajar IPA untuk SMP/MTs <strong>Kelas</strong> VIII<br />

Pengawetan secara fisik dapat dilakukan dengan pendinginan<br />

(memasukkan makanan ke dalam alat pendingin), dikemas dalam<br />

kemasan hampa udara, disterilkan, kemudian dikalengkan dengan<br />

metode teknologi tekanan tinggi.<br />

Teknologi pengawetan yang sedang dikembangkan saat ini<br />

adalah teknologi UHP (Ultra High Pressure = tekanan ultra tinggi),<br />

yaitu memberi tekanan sampai 600 MPa (Mega Pascal) pada<br />

makanan sehingga volumenya berkurang menjadi 85% selama kirakira<br />

20 menit. Kemudian, makanan dikemas dalam kaleng yang tahan<br />

tekanan tinggi.<br />

Asam benzoat merupakan contoh bahan pengawet yang banyak<br />

digunakan pada makanan. Misalnya, pada kecap, margarin, dan saus<br />

tomat. Ambang batas pemakaian asam benzoat untuk kecap, yaitu<br />

600 mg/kg, sedangkan untuk saus tomat, margarin, dan biskuit<br />

ambang batasnya adalah 1 g/kg.<br />

Secara alami, asam benzoat dikandung dalam cengkeh dan<br />

kayu manis. Bahan pengawet lainnya adalah asam cuka, ester metil,<br />

propil paraben, garam nitrat dan nitrit (sendawa chili), asam askorbat,<br />

butil hidroksianisol, butil hidroksitoluena, propilgalat, dan tokoferol.<br />

Asam cuka 4% digunakan untuk mencegah pembusukan oleh<br />

jamur seperti yang digunakan pada roti. Asam sorbat adalah bahan<br />

pengawet untuk keju dan sari buah yang sangat kuat untuk mencegah<br />

pertumbuhan jamur. Ester metil dan propil paraben merupakan bahan<br />

pengawet yang lebih kuat dari asam benzoat.<br />

Sendawa chili (garam nitrat atau nitrit) digunakan sebagai<br />

bahan pengawet kornet dan daging asap. Di samping sebagai<br />

bahan pengawet, zat ini menghasilkan bau dan warna yang menarik.<br />

Meskipun demikian, penggunaan senyawa nitrat dan nitrit ini perlu<br />

hati-hati karena dapat membentuk senyawa karsinogen nitroamina<br />

yang dapat memicu timbulnya kanker jika bereaksi dengan asam<br />

amino.<br />

Asam askorbat (vitamin C), BHA (butil hidroksianisol), BHT (butil<br />

hidroksitoluen), PG (propilgalat), dan tokoferol (vitamin E) adalah zat<br />

antioksidan yang dapat mencegah oksidasi bahan makanan baik oleh<br />

bakteri maupun udara.<br />

Bahan pengawet yang dilarang untuk makanan sering digunakan<br />

di masyarakat. Misalnya,<br />

a. formalin untuk mengawetkan tahu dan mi basah;<br />

b. boraks untuk mengawetkan tahu dan buah-buahan.<br />

Formalin dilarang sebagai zat pengawet makanan karena<br />

dapat menyebabkan penyakit kanker paru-paru, gangguan fungsi<br />

jantung, gagal ginjal, dan gangguan alat pencernaan. Boraks dapat<br />

menyebabkan gangguan pada kulit, otak, dan hati. Pengawet yang<br />

diijinkan sebagai bahan tambahan pada makanan disajikan pada<br />

Tabel 12.4 berikut ini.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!