02.07.2013 Views

download

download

download

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

‘OK bgmn dgn mu?’ adalah komunikatif, tetapi bila disingkat lagi menjadi:<br />

‘OK bgmn?’ menjadi kurang komunikatif karena pesan yang hendak disampaikan adalah:<br />

“saya setuju, bagaimana pendapatmu sendiri?”<br />

‘Gpp Tx’ adalah komunikatif apabila pihak penerima mengetahui makna ‘Gpp’ adalah “tidak<br />

apa-apa’ dan ‘Tx’ adalah “terima kasih”; tetapi penggunaan bahasa singkatan ‘Gpp Tx’ akan<br />

menjadi tidak komunikatif dan dianggap sebagai pemakaian yang serampangan apabila pihak<br />

penerima tidak mengenal makna ‘Gpp’ dan ‘Tx’, bahkan dapat dianggap menjadi bukan bahasa<br />

Indonesia apabila hanya melihat bentuk singkatannya saja.<br />

‘Aq tak OK krn tdk smpt’ adalah komunikatif untuk penyampaian pesan:<br />

“Aku tidak setuju karena tidak sempat (tidak punya waktu)” karena memenuhi kaidah-kaidah<br />

gramatikal yang dibutuhkan dan ini menjadi kurang komunikatif apabila disingkat lagi menjadi<br />

bentuk pemakaian: ‘Aq tak OK tdk smpt’, karena terjadi distorsi (gangguan) gramatikal pada<br />

pelepasan konjungsi kausatif ‘karena’ yang menuturkan makna “sebabakibat”;dan<br />

apabila disingkat lebih lanjut akan menjadi pemakaian yang sama sekali tidak<br />

komunikatif: ‘Aq tak OK smpt’, karena tataran gramatikanya sudah rusak seluruhnya dengan<br />

melepaskan dua unsur gramatika yang berasal dari kata ‘karena’ dan kata ‘tidak’. Dengan<br />

demikian, kaidah-kaidah gramatikal yang lazim berlaku pun harus dipatuhi. Pelepasan unsurunsur<br />

gramatikal yang lazim terjadi di masyarakat harus diketahui dan ini termasuk perlu<br />

diterapkan dalam penciptaan bahasa tulis yang komunikatif.<br />

Salah satu contoh di atas adalah:<br />

‘Aq tak OK krn tdk smpt’<br />

adalah komunikatif untuk pengungkapan makna “Aku tidak setuju karena tidak sempat” dan<br />

ini masih terasa komunikatif apabila disingkat menjadi:<br />

‘Aq tak OK’ atau ‘Aq tdk smpt’<br />

karena tidak terjadi kerusakan gramatika tetapi penyampaian informasi dapat menjadi<br />

terganggu apabila kaidah gramatikal yang berlaku tidak dipertimbangkan sehingga unsur<br />

komunikatifnya menjadi rusak seperti pada contoh jelek berikut:<br />

‘Aq tak OK tdk sempt’ dan ‘Aq tak OK sempt’.<br />

Dari contoh-contoh yang dikemukakan di depan, tampak bahwa pemakaian bahasa tulis<br />

SMS ponsel yang bernilai komunikatif harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.<br />

1. Memakai kata singkatan yang sudah membaku;<br />

2. Menciptakan kata singkatan dengan cara yang umum dipakai oleh kebanyakan orang;<br />

3. Menciptakan bahasa pendek yang masih memenuhi kaidah untuk butir 1 sudah ada<br />

pedomannya, untuk butir 2 sebagian besar menerapkan cara pelepasan vokal, untuk<br />

butir 3 pengetahuan tentang tata bahasa Indonesia harus bisa dimantapkan dan<br />

diterapkan secara benar.<br />

13.3 Keterampilan Korespondensi Indonesia<br />

Surat adalah sarana yang menggunakan kertas yang ditulis dengan tujuan digunakan<br />

sebagai alat komunikasi secara tertulis untuk menyampaikan pernyataan atau informasi dari<br />

satu pihak kepada pihak lain. Informasi tersebut, dapat berupa pemberitahuan, pernyataan,<br />

pertanyaan, jawaban, permintaan, perintah, laporan, pemikiran, pendapat, sanggahan,<br />

bantahan, dan lain sebagainya. Penyampaian secara tertulis itu menggunakan bahasa yang<br />

disebut bahasa surat atau bahasa tulis.<br />

Bahasa surat adalah bahasa secara tertulis yang digunakan pada sarana suratmenyurat.<br />

Bahasa tulis adalah bahasa berwujud tertulis yang digunakan sebagai alat<br />

361

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!