download
download
download
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
272<br />
8 butir kemahiran<br />
dengar-bicara pada<br />
penelepon<br />
➝ Waktu dengan tidak berbicara<br />
➝ Tidak memotong pembicaraan<br />
➝ Tunjukkan perhatian dan minat<br />
➝ Jauhkan gangguan<br />
➝ Sabar dan tidak emosi<br />
➝ Suara besar-jelas<br />
➝ Bersikap menservis/melayani<br />
➝ Bertanya secara tepat.<br />
Selanjutnya dalam kasus menerima tamu atau bertamu, oleh karena pihak lawan<br />
berada di depan mata, maka kemahiran dengar-bicara yang perlu diterapkan menjadi<br />
tidak sama dengan dengar-bicara yang diterapkan pada kasus menelepon, meskipun<br />
sebagian ada yang sama.<br />
Kemahiran dengar-bicara yang diterapkan ketika menerima tamu adalah sebagai<br />
berikut.<br />
1. Suara yang wajar dan tidak perlu keras. Kalau suaranya besar seperti menelepon,<br />
bisa terkesan orangnya kasar dan tidak tahu sopan-santun.<br />
2. Tunjukkan perhatian penuh. Kepada tamu yang datang, perlu menunjukkan perhatian<br />
yang penuh terhadap kedatangannya dan ini ditunjukkan dengan kata-kata.<br />
3. Ucapan harus jelas tapi tidak keras. Ucapan yang jelas diperlukan supaya tidak<br />
membuat tamu menjadi bingung mendengarkannya, seperti pada pengucapan katakata<br />
yang mirip.<br />
4. Sikap melayani yang wajar tidak berlebihan. Menghadapi tamu yang datang, perlu<br />
bersikap yang wajar dan tidak dibuat-buat, tetapi juga terkesan luwes. Sikap itu<br />
harus bersumber dari sikap bersedia memberi servis kepada tamu sebagai pelanggan<br />
dan ini dapat ditunjukkan dengan kata-kata.<br />
5. Mimik dan gerak-gerik yang pantas. Oleh karena tamu berada di depan mata, mimik<br />
dan gerak-gerik badan yang tidak wajar dapat membuat tamu menjadi salah tingkah<br />
atau membingungkan. Untuk itu, bersikaplah secara normal seperti biasanya tetapi<br />
terkesan sopan, ada perhatian, dan bersedia bekerja sama.<br />
6. Sabar dan tidak emosi. Menghadapi tamu harus bersikap sabar. Meskipun terdapat<br />
hal-hal yang kurang berkenan di hati atau tidak sependapat. Perasaan itu, sebaiknya<br />
disimpan dan tidak ditunjukkan secara terang-terangan. Ini termasuk etika bisnis<br />
yang perlu dijalankan terhadap pelanggan.<br />
7. Tidak memotong pembicaraan lawan. Ketika tamu berbicara, tidak diperkenankan<br />
memotong pembicaraannya kalau dia belum selesai. Ini pun termasuk etika bisnis<br />
yang perlu diperhatikan, supaya tidak menimbulkan kesan tidak sopan atau<br />
kurangajar.<br />
8. Bertanya secara tepat. Kalau ingin bertanya, harus melihat situasi. Situasi yang<br />
tepat adalah ketika lawan berhenti berbicara atau sudah selesai berbicara. Ini pun<br />
perlu diawali dengan kata-kata pembuka pertanyaan yang umum dipakai masyarakat<br />
seperti ”Maaf Pak, saya ingin bertanya..........”.