26.11.2014 Views

Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files

Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files

Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

A k h l a k<br />

PERBUATAN TIDAK<br />

MENYENANGKAN BEGITU BANYAK<br />

BERSELIWERAN DI DUNIA.<br />

DITIPU, DIPERALAT, DITUDUH,<br />

DIHINA, DIFITNAH, DIGUNJING<br />

DAN SEDERET KEJAHATAN LISAN<br />

MAUPUN FISIK. MENYIKAPINYA<br />

DENGAN MARAH? ITU BIASA<br />

TERJADI, MAMPUKAH MENAHAN<br />

MARAH DAN MEMBERI MAAF?<br />

Seseorang yang melempl<br />

par fitnah dan teror ketika<br />

dibalas pun sulit menahan<br />

marah. Tidak jarang justru<br />

melaporkan pada polisi<br />

dengan delik pencemaran nama<br />

baik. Tidak cukup dengan itu masih<br />

menuntut agar lawannya membayar<br />

sejumlah uang.<br />

Menahan marah memang tidak<br />

mudah, apalagi memberi maaf. Bagi<br />

yang menerima balasan saja sulit<br />

apalagi bagi yang statusnya murni<br />

korban. Namun sesungguhnya menl<br />

nahan marah dan memberi maaf<br />

merupakan akhlak yang mulia. Karenl<br />

na itu si empunya pun akan menuai<br />

taburan keutamaan dan pahala.<br />

Ketika Allåh menceritakan<br />

sebagian karakter orang yang bertl<br />

takwa, difirmankan-Nya,<br />

<br />

<br />

“(yaitu) orang-orang yang menafkahkkan<br />

(hartanya), baik di waktu lapang<br />

maupun sempit, dan orang-orang<br />

yang menahan amarahnya dan<br />

memaafkan (kesalahan) orang. Dan<br />

Allåh menyukai orang-orang yang<br />

berbuat kebajikan.” (Ali Imran:134)<br />

Tentang karakter kedua tersebut<br />

Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata, “Saat<br />

timbul rasa marah, mereka (orangorang<br />

yang bertakwa) berusaha<br />

menahan diri, tidak berbuat jelek<br />

sedikit pun kepada orang lain. Hal itu<br />

mereka lakukan semata-mata menghl<br />

harapkan pahala dari Allah .”<br />

Sementara tentang karakter<br />

ketiga, Syaikh Abdurrahman bin<br />

Nashir al-Sa‘di berkata, “Pemberl<br />

rian maaf di sini bersifat umum,<br />

yaitu terhadap semua orang yang<br />

telah menyakiti mu, baik dengan<br />

perkataan atau perbuatan. Al‘afwu<br />

(memberi maaf) tingkatannya lebih<br />

tinggi diban dingkan dengan alkazzhm<br />

(menahan marah). Karena<br />

al‘afwu berarti tidak melakukan<br />

pembalasan kepada orang yang telah<br />

menzhalimi disertai dengan sikap<br />

lapang dada (tanpa menyimpan rasa<br />

dongkol),sedangkan alkazhm (menahl<br />

han marah) bisa jadi masih disertai<br />

rasa dongkol atau dendam di hati.<br />

24 Vol.III/<strong>No.10</strong> | September-Oktober 2007 / Ramadhan-Syawwal 1428

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!