26.11.2014 Views

Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files

Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files

Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Mufti Kita<br />

Såhabat Nabi dari Bani Isråil<br />

Nama dan Nasabnya<br />

Namanya adalah Abdullåh bin<br />

Salam ibnul Harits. Dengan kunyah<br />

Abul Harits al-Isråili, sekutu<br />

kaum Anshår. Muhamad bin Sa`ad<br />

menuturkan, sebelumnya Abdullåh<br />

bernama al-Hushain. Oleh Råsulullåh<br />

kemudian diganti menjadi Abdull<br />

låh. Abdullåh bin Salam termasuk<br />

ulama di kalangan Yahudi, masih<br />

keturunan Nabi Yusuf bin Ya`qub<br />

‘alaihima salam.<br />

Banyak sahabat dan tabiin yang<br />

menimba ilmu din darinya. Sebut<br />

saja Abu Huråiråh , Anas bin Malik,<br />

Abdullåh bin Mu`aqqil, Abdullåh bin<br />

Hanzhålah, Abu Burdah, dan Athå`<br />

bin Yassar.<br />

Masuk Islam<br />

Zaråråh bin Aufa menuturkan,<br />

bahwa Abdullåh bin Salam berkata,<br />

“Tatkala Nabi tiba di kota Madinah,<br />

manusia keluar rumah menyambut<br />

kedatangannya. Saya ikut menyambl<br />

but kedatangan beliau . Tatkala<br />

bertemu dan memperhatikannya,<br />

aku yakin wajah beliau bukan wajah<br />

seorang pendusta. Nasihat yang<br />

pertamakali saya dengar dari beliau<br />

adalah, ‘wahai manusia! sebarkanlah<br />

salam, hendaklah kalian memberi<br />

makan (kepada orang yang membutl<br />

tuhkan), sambunglah silaturrahim,<br />

hendaklah kalian melakukan shålat<br />

malam sementara orang-orang pada<br />

tidur malam niscaya kalian akan<br />

masuk surga dengan selamat.”<br />

Anas bin Malik menuturkan,<br />

bahwasanya Abdullåh bin Salam<br />

mengunjungi Råsulullåh , belum<br />

lama dari kedatangan beliau di<br />

Madinah. Abdullåh bin Salam berkl<br />

kata, “Saya ingin bertanya kepada mu<br />

tentang tiga perkara, ketiganya tidak<br />

diketahui kecuali oleh seorang nabi.<br />

Yang pertama, apa tanda-tanda hari<br />

kiamat yang pertama kali muncul?<br />

Yang kedua, makanan apakah yang<br />

dimakan pertama kali bagi penduduk<br />

surga? Ketiga, darimana seorang anak<br />

bisa mirip dengan bapak dan ibunya?’<br />

Lalu Råsulullåh menjawab, ‘Baru<br />

saja Jibril p memberitahukan<br />

jawabannya kepadaku.’ Abdullåh<br />

bin Salam menimpali, ‘Jibril adalah<br />

malaikat yang menjadi musuh kaum<br />

Yahudi.’ Nabi melanjutkan jawabl<br />

bannya, ‘Tanda-tanda hari kiamat<br />

yang pertama kali muncul adalah<br />

api yang keluar dari arah terbitnya<br />

matahari lalu menggiring manusia<br />

ke arah terbenamnya. Makanan yang<br />

pertama kali disantap oleh penduduk<br />

surga adalah hati hut (ikan besar).<br />

Tentang kemiripan anak dengan<br />

kedua orang tuanya, yakni bila air<br />

mani seorang lelaki mendahului<br />

istrinya, an aknya akan mirip ayahnl<br />

nya, jika yang lebih dahulu air mani<br />

istrinya, anaknya akan serupa dengan<br />

ibunya.’ Abdullåh bin Salam berkata,<br />

‘Saya bersaksi bahwa engkau adalah<br />

Råsulullåh.’ Kemudian dia berkata,<br />

‘Wahai Rå sulullåh! Sesungguhnya<br />

orang-orang Yahudi adalah kaum<br />

yang suka mencela. Jika mereka<br />

mengetahui ke islamanku mereka akan<br />

mencelaku. Coba utuslah seseorang<br />

kepada mereka (agar menemui engkl<br />

kau), lalu sampaikan salam dariku.<br />

Rå sulullåh mengutus seseorang kepl<br />

pada mereka. Setelah mereka datang,<br />

Råsulullåh bertanya, ‘Bagaimana<br />

kedudukan Abdullåh bin Salam bagi<br />

kalian?’ Mereka menjawab, ‘Dia<br />

adalah orang yang paling baik di<br />

antara kami, anak orang paling baik di<br />

antara kami, orang yang paling alim<br />

di antara kami, dan anak orang yang<br />

paling alim di antara kami.’ Nabi <br />

kemudian bertanya kepada mereka,<br />

‘Apa pendapat kalian jika Abdull<br />

låh bin Salam masuk Islam, apakah<br />

kalian akan masuk Islam?’ Mereka<br />

menjawab, ‘Kita berlindung kepada<br />

Allåh dari hal tersebut, dia tidak akan<br />

masuk Islam!’ Abdullåh bin Salam pun<br />

kemudian keluar dari persembunyiannl<br />

nya seraya berkata, ‘Saya bersaksi<br />

bahwa tidak ada sesembahan yang<br />

berhak untuk di sembah melainkan<br />

Allåh dan bahwa Muhammad adalah<br />

utusan-Nya!’ Mereka menimpali, ‘Ia<br />

adalah orang jelak di antara kami,<br />

anak orang pa ling jelek di antara<br />

kami, orang yang paling bodoh di<br />

antara kami, dan anak orang paling<br />

bodoh di antara kami.’ Lalu Abdullåh<br />

bin Salam berkata, ‘Wahai Råsulullåh!<br />

Bukankah aku telah kabarkan kepada<br />

Anda, bahwa mereka adalah kaum<br />

yang suka mencela?!” Dalam riwayat<br />

lain disebutkan, setelah Abdullåh bin<br />

Salam masuk Islam dan menyatakan<br />

bahwa kenabian beliau telah tertulis<br />

dalam kitab Tauråh, lantas kaum<br />

Yahudi berkata, “Engkau berdusta!”<br />

Nabi berkata, “Justru kalian yang<br />

berdusta.” Kemudian Allåh menurl<br />

runkan ayat ke-10 dari surat ke-46<br />

(surat al-Ahqåf),<br />

<br />

<br />

66 Vol.III/<strong>No.10</strong> | September-Oktober 2007 / Ramadhan-Syawwal 1428

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!