26.11.2014 Views

Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files

Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files

Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

f a t w a<br />

sahur maka puasanya tidak berpahala.<br />

Apakah pendapat ini benar?<br />

Jawab:<br />

Setiap muslim yang mengetahui<br />

bahwa puasa Råmadhån wajib<br />

hukumnya, tentu ia berpuasa pada<br />

bulan itu dengan niat. Bila tahu besl<br />

sok akan puasa ia haruslah berniat<br />

puasa. Niat itu tempatnya di hati.<br />

Setiap orang akan mengetahui apa<br />

yang diinginkan, mesti meniatkannl<br />

nya dengan dilafalkan atau tidak.<br />

Melafalkan niat bukan wajib menurut<br />

ijma' kaum muslimin. Keumuman<br />

kaum muslimin berpuasa dengan<br />

diiringi niat.<br />

Yang menjadi perselisihan adalah<br />

pengkhususan (ta'yin) niat untuk bul<br />

lan Råmadhån, apakah hal ini wajib<br />

atau tidak.<br />

Ada tiga pendapat dalam madzl<br />

hab Imam Ahmad: Pertama, tidak<br />

cukup niat mutlak, harus meniatkan<br />

puasa Råmadhån. Kedua, boleh<br />

secara mutlak seperti pendapat<br />

Abu Hanifah. Ketiga, cukup secara<br />

mutlak tidak dengan niat tertentu<br />

(ta'yin) selain niat puasa Råmadhl<br />

hån. Riwayat yang ketiga ini dari<br />

Ahmad dipilih oleh Al-Iraqi dan<br />

Abul Barkat. Maka saya katakan<br />

bahwa orang yang mengetahui keil<br />

inginannya mesti akan berniat. Bila<br />

ia tahu besok Råmadhån tentu akan<br />

menentukan niatnya, artinya tidak<br />

cukup berniat secara mutlak karena<br />

Allåh ta'ala memerintahkannya niat<br />

menunaikan kewajibannya yaitu<br />

puasa bulan Råmadhån. Maka bila<br />

ia tidak melakukan berarti belum<br />

terbebas dari kewajiban.<br />

Adapun bila seseorang tidak<br />

mengetahui bahwa besok bulan<br />

Råmadhån tidak wajib atasnya ta'yin<br />

dan barangsiapa mewajibkan ta'yin<br />

tanpa ia mengetahui yang dita'yin<br />

sungguh berarti ia mewajibkan dua<br />

perkara yang berlawanan. Berpuasa<br />

dengan cara seperti itu, yaitu dengan<br />

niat mutlak, cukup baginya. Apabila<br />

berpuasa dengan cara seperti itu<br />

diniatkan puasa sunnah lalu diketahl<br />

hui bahwa hari itu adalah bulan Råml<br />

madhån, maka yang lebih mendekati<br />

kebenaran adalah cukup baginya<br />

niat mutlak tersebut. Seperti seorang<br />

yang dititipi barang atau uang mil<br />

liknya sendiri, tetapi ia tidak mengetl<br />

tahui bahwa titipan itu miliknya lalu<br />

ia sedekahkan pada orang lain. Lalu<br />

tak lama kemudian ia mengetahui<br />

bahwa ternyata titipan itu miliknya,<br />

maka tidak perlu menyerahkan barl<br />

rang itu kedua kalinya, tetapi hendakl<br />

knya mengatakan: Titipan yang kubl<br />

berikan padamu itu adalah milikku.<br />

Dan riwayat yang diriwayatkan dari<br />

Imam Ahmad menyatakan bahwa<br />

manusia itu mengikuti niat imamnya<br />

yaitu bahwa berbuka atau berpuasa<br />

ditentukan oleh ulama. Sebagaimana<br />

disabdakan Nabi ,<br />

“Puasa kalian adalah hari kalian<br />

berpuasa, Idul Fithri kalian adalah<br />

hari kalian berbuka (tidak berpuasa)<br />

dan Idul Adh-ha adalah hari kalian<br />

menyembelih.” <br />

Tanya:<br />

Apakah seseorang yang berpuasa<br />

bulan Råmadhån memerlukan niat tiap<br />

hari atau tidak?<br />

Jawab:<br />

Setiap orang yang mengetahui<br />

bahwa besok Råmadhån dan dia<br />

menginginkan puasa maka dia pasti<br />

telah berniat, baik dilafalkan atau<br />

tidak. Hal ini merupakan perbuatan<br />

kebanyakan kaum muslimin. <br />

Tanya:<br />

Apakah seseorang diperbolehkan<br />

berbuka puasa dengan melihat<br />

terbenamnya matahari semata?<br />

Jawab:<br />

Bila seorang telah melihat hilang<br />

seluruh bulatan matahari maka ia<br />

harus berbuka tanpa menghiraukl<br />

kan masih ada warna merah yang<br />

tampak di ufuk barat. Yaitu ketika<br />

seluruh bulatan matahari telah hilang<br />

dan langit bagian timur akan tampak<br />

hitam. Sebagaimana Rasulullah <br />

katakan:<br />

“Apabila malam telah datang dari sini<br />

dan siang telah menghilang dari sini<br />

serta matahari telah terbenam dari<br />

sini (barat) maka berbukalah orang<br />

yang berpuasa.” (Bukhari 4/171 dan<br />

Muslim no. 1100)<br />

Tanya:<br />

Ada seorang yang pingsan setiap<br />

kali berpuasa, pilek dan mulutnya<br />

berbuih terus-menerus sampai berharihari<br />

belum sadar hingga dikira gila dan<br />

tidak jelas keadaannya, bagaimana<br />

tentang hal ini?<br />

Jawab:<br />

Apabila puasa menyebabkan<br />

sakit seperti itu, maka hendaknya ia<br />

berbuka dan mengqådhå`. Bila hal<br />

ini terus dialami tiap kali berpuasa<br />

dan tidak mampu untuk puasa, maka<br />

ia harus memberi makan tiap hari<br />

seorang miskin. <br />

<br />

48 Vol.III/<strong>No.10</strong> | September-Oktober 2007 / Ramadhan-Syawwal 1428

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!