Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files
Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files
Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Qaul 4 Imam<br />
Pokok Sunnah Menurut Imam Ahmad<br />
SEMAKIN BERKEMBANGNYA DAKWAH SUNAH SEMAKIN BANYAK PULA TANTANGANNYA. APALAGI<br />
AGAMA-AGAMA BATIL SEMAKIN TERBUKA KEDOKNYA DI MATA MASYARAKAT ILMIAH. KEMUDIAN<br />
DIMUNCULKANLAH GERAKAN YANG BERSIFAT MERUSAK ISLAM.<br />
Gerakan itu sebenarnya<br />
berpangkal dari rasa hasad<br />
para ahli kitab dan kaum<br />
musyrikin. Berbagai gel<br />
rakan merusak pun diciptl<br />
takan. Beberapa yang baru saja<br />
muncul, dengan format lama, adalah<br />
gerakan yang menamakan Al-Qiyadk<br />
dah al-Islamiyah. Gerakan yang<br />
bekerja secara rahasia ini sangat rapi<br />
dalam melakukan perusakan Islam.<br />
Beberapa kasus yang sempat<br />
ditemui adalah mereka tidak mau<br />
shålat. Alasannya kondisi sekarang<br />
masih kotor dan penuh kemusyrikan,<br />
baru dilakukan setelah penegakan<br />
oleh oknum yang mereka klaim sebal<br />
agai al-Masih al-Mau’ud.<br />
Beberapa dai mereka yang berhl<br />
hasil ditemui kelihatan begitu nekat<br />
dalam kengawurannya saat menafsl<br />
sirkan al-Quran. Sunnah dalam<br />
pandangan mereka tak lebih sebal<br />
agai kabut yang merusak kesucian<br />
Islam, ironisnya mereka mendasarkl<br />
kan penafsiran pada Bible. Dalam<br />
keter bataan mengeja ayat-ayat<br />
al-Quran mereka berani mengoreksi<br />
penafsiran yang sudah mapan dari<br />
catatan para ulama ahli tafsir yang<br />
didasarkan pada berbagai riwayat.<br />
Gerakan semacam itu tentu sangat<br />
membahayakan umat. Lebih-lebih<br />
banyak banyak kalangan awam yang<br />
telah terjauhkan dari ajaran agama<br />
Islam yang murni dan sesungguhnya.<br />
Ditengarai gerakan itu merupakan<br />
gerakan pemurtadan berkedok gel<br />
rakan Islam.<br />
Untuk sekadar mengingatkan<br />
beberapa pokok ajaran Islam, berikut<br />
kami angkat sebagian catatan Imam<br />
Ahlussunnah Ahmad bin Hanbal<br />
tentang pokok-pokok sunnah.<br />
Berpegang teguh dengan apa<br />
• yang dijalani oleh para shahabat,<br />
dan meneladani mereka. Meninggalkl<br />
kan perbuatan bid’ah, karena setiap<br />
bid’ah adalah sesat. Juga meninggl<br />
galkan perdebatan dalam masalah<br />
agama.<br />
Kedudukan al-Sunnah adalah<br />
• menafsirkan al-Quran. Sunnah<br />
menjadi petunjuk dalam memahami<br />
al-Quran. Tidak ada qiyas dalam<br />
masalah agama, tidak boleh dibuat<br />
pemisalan–pemisalan bagi Sunnah,<br />
dan tidak boleh dipahami dengan<br />
akal dan hawa nafsu. Kewajiban kita<br />
hanyalah mengikuti Sunnah dan menl<br />
ninggalkan akal dan hawa nafsu.<br />
Sunnah-sunnah yang harus diyakl<br />
• kini, barangsiapa meninggalkan<br />
salah satu darinya – tidak menerima<br />
dan tidak beriman padanya –maka<br />
tidak termasuk golongan Ahlus Sunnl<br />
nah. Yaitu:<br />
1<br />
. Iman kepada takdir yang baik<br />
dan buruk, membenarkan<br />
hadits-hadits tentangnya, beriman<br />
kepadanya, tidak mengatakan “mengl<br />
gapa?” dan tidak pula me ngatakan<br />
“bagaimana?”. Kita hanya membl<br />
benarkan dan beriman de ngannya.<br />
Barangsiapa yang tidak mengetahui<br />
penafsiran satu hadits, dan tidak<br />
dapat dicapai oleh akalnya sesunggl<br />
guhnya hal tersebut sudah cukup.<br />
Maka wajib baginya beriman, tunduk<br />
dan patuh dalam menerimanya,<br />
seperti hadits: “shadiqul masduq”<br />
dan hadits-hadits yang seperti ini<br />
dalam masalah taqdir, demikian<br />
juga semisal hadits – hadits ru’yah<br />
(bahwa kaum mukminin akan melihl<br />
hat Allåh di surga), walaupun terasa<br />
asing pada pendengaran dan berat<br />
bagi yang mendengar, akan tetapi<br />
wajib mengimaninya dan tidak boleh<br />
menolak satu huruf pun, dan juga<br />
hadits-hadits lainnya yang ma’tsur<br />
(diriwayatkan) dari orang-orang<br />
terpercaya, jangan berdebat dengan<br />
seorangpun, tidak boleh pula mempl<br />
pelajari ilmu jidal, karena berbicara<br />
tanpa ilmu dalam masalah takdir,<br />
ru’yah dan Quran atau masalah<br />
lainnya yang terdapat dalam Sunnah<br />
adalah perbuatan yang dibenci dan<br />
dilarang, pelakunya tidak termasuk<br />
ahlus Sunnah walaupun perkataal<br />
annya mencocoki Sunnah sampai<br />
dia meninggalkan perdebatan dan<br />
mengimani atsar.<br />
2<br />
. Al-Quran adalah kalamull<br />
lah bukan makhluk, tidak<br />
benar hanya mengatakan, “bukan<br />
makhluk.” Sesungguhnya kalamullah<br />
itu bukanlah sesuatu yang terpisah<br />
dari Dzat Allåh, dan sesuatu yang<br />
berasal dari Dzat-nya itu bukanlah<br />
makhluk. Jauhilah berdebat dengan<br />
orang yang hina dalam masalah ini<br />
dan dengan orang lafzhiyah (Ahlul<br />
bid’ah yang mengatakan lafazhku<br />
ketika membaca al-Quran adalah<br />
makhluk) dan lainnya atau dengan<br />
orang yang tawaquf (tak komentar)<br />
dalam masalah ini yang berkata,<br />
“Aku tidak tahu al-Quran itu makhl<br />
luk atau bukan makhluk tetapi yang<br />
jelas al-Quran adalah kalamullah.”<br />
62 Vol.III/<strong>No.10</strong> | September-Oktober 2007 / Ramadhan-Syawwal 1428