26.11.2014 Views

Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files

Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files

Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

‘Katakanlah, “Terangkanlah keppadaku,<br />

bagaimanakah pendapatmu<br />

jika al-Quran itu datang dari sisi Alllåh,<br />

padahal kamu mengingkarinya<br />

dan seorang saksi dari Bani Israil<br />

mengakui (kebenaran) yang serupa<br />

dengan (yang disebut dalam) al-<br />

Quran lalu dia beriman, sedang kamu<br />

menyombongkan diri. Sesungguhnya<br />

Allåh tiada memberi petunjuk kepada<br />

orang-orang yang zhalim.”’<br />

Keutamaan dan Fatwanya<br />

Ibnu Abbas menuturkan, bahwa<br />

ayat 113-114 dari surat Ali Imrån,<br />

turun berkenaan dengan Abdullåh<br />

bin Salam, Tsa’labah bin Sa`yah dan<br />

Asad bin Ubaid.<br />

<br />

<br />

<br />

“Mereka itu tidak sama; di antara Ahli<br />

Kitab itu ada golongan yang berlaku<br />

lurus, mereka membaca ayat-ayat<br />

Allah pada beberapa waktu di malam<br />

hari, sedang mereka juga bersujud<br />

(shålat). Mereka beriman kepada<br />

Allah dan hari penghabisan mereka<br />

menyuruh kepada yang ma'ruf, dan<br />

mencegah dari yang munkar dan<br />

bersegera kepada (mengerjakan)<br />

pelbagai kebajikan; mereka itu termmasuk<br />

orang-orang yang saleh.” (Ali<br />

Imrån:113-114)<br />

Yazid bin `Umairåh menuturkan,<br />

bahwa tatkala Mu`adz bin Jabal<br />

mengalami sakaråtul maut, Azid<br />

berada di dekat kepalanya sambil<br />

menangis. Mu`adz menanyainya?<br />

Dijawab, ‘Saya menangis karena akan<br />

kehilangan ilmu din. Lalu Mu`adz<br />

menasehati, sesungguhnya ilmu din<br />

yang telah disampaikan Råsulullåh<br />

itu tidak akan hilang, ambillah dari 4<br />

orang, Abu Darda, Salman al-Farisi,<br />

Abdullåh bin Mas`ud, dan Abdullåh<br />

bin Salam. Råsulullåh bersabda<br />

tentangnya (Abdullåh bin Salam), dia<br />

termasuk yang ke-10 dari 10 orang<br />

yang dijamin masuk surga. Allåh berfl<br />

firman dalam surat ke-13 (Al-Ra’du)<br />

ayat yang ke-43, ‘Berkatalah orangorang<br />

kafir, “Kamu bukan seorang<br />

yang dijadikan rasul. Katakanlah,<br />

‘Cukuplah Allåh menjadi saksi antara<br />

aku dan kamu dan orang-orang yang<br />

mempunyai ilmu al-Kitab.” Imam<br />

Mujahid berkata, ”Yang dimaksud<br />

dalam ayat, ‘orang-orang yang memil<br />

liki ilmu al-Kitab’ adalah Abdullåh bin<br />

Salam.<br />

Abdullåh bin Hanzhålah mengisahl<br />

kan pernah bertemu Abdullåh bin<br />

Salam di pasar. Kutanyakan kepl<br />

padanya, ‘Bukankah Allåh telah<br />

mencukupimu?’ Dijawabnya, ‘Ya,<br />

betul! Tetapi saya ingin menghilangkl<br />

kan rasa sombong. Aku mendengar<br />

Råsulullåh bersabda, ‘Tidak akan<br />

masuk surga orang yang di dalam<br />

hatinya ada kesombongan seberat<br />

biji sawi pun.’<br />

Abdullåh bin Umar menuturkan,<br />

bahwasanya kaum Yahudi datang<br />

kepada Nabi , lalu mengabarkan<br />

bahwa ada salah seorang lelaki<br />

di antara mereka berzina dengan<br />

seorang pelacur. Nabi bertanya,<br />

‘Apakah kalian tidak mendapatkan<br />

hukum rajam dalam kitab Tauråh kal<br />

lian?’ Mereka menjawab, ‘Dia diperml<br />

malukan dengan diarak dan didera.’<br />

Abdullåh bin Salam menyanggah,<br />

‘Kalian berdusta, sesungguhnya di<br />

dalam kitab Tauråh ada ayat rajam!’<br />

Mereka mengeluarkan kitab Tauråh<br />

lalu membacakannya, sementara<br />

salah seorang di antara mereka menul<br />

tupi ayat rajam dengan tangannya.<br />

Orang Yahudi membacakan ayat<br />

yang sebelumnya dan sesudahnya.<br />

Abdullåh bin Salam berkata, ‘Angkat<br />

tanganmu!’ Orang itu mengangkat<br />

tangannya. Ternyata yang ditutupi<br />

adalah ayat rajam. Mereka berkata,<br />

‘Engkau benar wahai Muhammad!<br />

Di dalam Tauråh ada ayat rajam.’<br />

Råsulullåh memerintahkan agar<br />

keduanya dirajam, lalu keduanya<br />

pun dirajam.”<br />

Abu Huråiråh menuturkan bahwa<br />

Råsulullåh pernah bersabda, ‘Sebaikbaik<br />

hari yang di dalamnya terbit<br />

matahari adalah hari Jumat. Pada<br />

hari itu Adam diciptakan, pada hari<br />

Jumat juga dimasukkan ke surga dan<br />

diturunkan dari surga. Di dalamnya<br />

ada satu waktu, jika seorang Muslim<br />

shålat lalu berdoa kepada Allåh dan<br />

meminta apapun pada waktu tersebut<br />

akan dikabulkan permintaannya.’<br />

Abu Huråiråh berkata, ‘Ketika bertl<br />

temu dengan Abdullåh bin Salam, aku<br />

sampaikan hadits tersebut.’ Abdullåh<br />

bin Salam menimpali, ‘Aku tahu betul<br />

kapan waktu tersebut!’ Abu Huråiråh<br />

berkata, ‘Beritahukan kepadaku waktl<br />

tu tersebut, ja ngan pelit terhadapku!’<br />

Abdullåh bin Salam menjawab, ‘Yaitu<br />

waktu Ashar hingga matahari terbl<br />

benam.’ Aku menimpali, ‘Bagaimana<br />

bisa setelah Ashar, bukankah Råsul<br />

lullåh ber sabda bahwa, ‘hamba itu<br />

shålat pada waktu tersebut’ sementara<br />

beliau melarang shålat pada waktu<br />

Ashar?!’ Abdullåh bin Salam menjawl<br />

wab, ‘Bukankah Råsulullåh bersabda,<br />

‘Siapapun yang duduk di sebuah majl<br />

jelis dalam rangka menunggu shålat<br />

maka dia berada di dalam shålat?’<br />

Saya menjawab, ‘Ya, benar, itulah<br />

waktunya.’<br />

Wafatnya<br />

Para ulama sepakat bahwa Abdl<br />

dullåh bin Salam meninggal dunia di<br />

Madinah pada tahun 43 H. <br />

Daftar Pustaka:<br />

1. Siyar A`lamin Nubala` karya<br />

Imam al-Dzahabi.<br />

2. Shåĥiĥ al-Bukhåri .<br />

3. Shåĥiĥ Muslim.<br />

4. Sunan al-Tirmidzi.<br />

Oleh Ustadz Mubarok.<br />

Vol.III/<strong>No.10</strong> | September-Oktober 2007 / Ramadhan-Syawwal 1428<br />

67

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!