26.11.2014 Views

Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files

Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files

Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

“Sesungguhnya kami menurunkannnya<br />

pada malam qådar. Apakah engkkau<br />

tahu apakah malam qådar itu?<br />

Malam qådar itu lebih baik daripada<br />

seribu bulan. Para malaikat dan Jibril<br />

turun pada malam itu dengan izin<br />

råbb mereka dari segala urusan. Kesselamtan<br />

(terus berlangsung) hingga<br />

fajar terbit.” (Al-Qådar:1-5)<br />

Dalam ayat-ayat di atas Allåh<br />

menceritakan bahwa beribadah<br />

pada malam qådar dan menghidupkl<br />

kan malam qådar dengan berbagai<br />

ketaatan sebanding dengan beribadl<br />

dah selama seribu bulan. Seribu<br />

bulan berarti 83 tahun lebih empat<br />

bulan. Råsulullåh bersabda, “Barrangsiapa<br />

melakukan qiyam pada<br />

malam qådar karena dorongan<br />

iman dan mengharap pahala, maka<br />

dosa-dosanya yang telah lalu pasti<br />

diampuni.” Shåĥiĥ al-Bukhåri dan<br />

Shåĥiĥ Muslim.<br />

Beliau juga bersabda,<br />

“Carilah malam qådar di malammalam<br />

ganjil pada sepuluh hari<br />

terakhir bulan Råmadhån.” Shåĥiĥ<br />

al-Bukhåri dan Shåĥiĥ Muslim.<br />

Yang dimaksudkan melakukan<br />

qiyam pada malam qådar adalah<br />

menghidupkannya dengan bertl<br />

tahajud, melaksanakan shålat, membl<br />

baca al-Quran, berdzikir, berdoa,<br />

beristighfar dan bertobat kepada<br />

Allåh . Dari Aisyah, beliau berkata,<br />

“Aku bertanya kepada Nabi, ‘Wahai<br />

Råsulullåh, apa pendapatmu jika<br />

aku menjumpai malam qådar? Apa<br />

yang harus kuucapkan pada malam<br />

tersebut?’ Nabi berkata, ‘Ucapkanl<br />

lah: ‘Wahai Allåh , sesungguhnya<br />

Engkau Maha Pemaaf, Engkau suka<br />

memaafkan, maka maafkanlah<br />

aku’.’” Sunan al-Tirmidzi, Abu Isa<br />

berkata: hadits hasan sahih)<br />

Ibnu Råjab berkata, “Diperintl<br />

tahkan untuk meminta maaf pada<br />

malam qådar setelah bersungguhsungguh<br />

dalam beribadah dan sepul<br />

luh malam terakhir, karena orang<br />

yang benar-benar shaleh berusaha<br />

maksimal dalam beramal namun<br />

dia tidak tidak menganggap dirinya<br />

beramal shalih, tidak memiliki kelebihl<br />

han, dan tidak pula memiliki ucapan<br />

yang bisa dibanggakan. Karena itu<br />

dia meminta maaf kepada Allåh <br />

sebagaimana keadaan orang yang<br />

melakukan dosa dan penuh dengan<br />

kekurangan.”<br />

Derajat Orang Yang<br />

Berpuasa<br />

Ibnu Råjab berkata, “Orang yang<br />

berpuasa ada dua tingkatan, yakni:<br />

1. Orang yang meninggalkan<br />

makanan, minuman, dan syahwatnl<br />

nya karena Allåh . Dia mengharap<br />

untuk mendapatkan pengganti itu<br />

semua di dalam surga. Orang ini<br />

adalah orang yang berbisnis dan<br />

berdagang dengan Allåh . Allåh<br />

tentu tidak menyia-nyiakan orang<br />

yang beramal dengan baik.<br />

2. Orang yang berpuasa di dunia<br />

dari selain Allåh. Dia jaga kepala dan<br />

pikiran yang terdapat di dalamnya,<br />

perut dan makanan yang masuk<br />

ke dalamnya, mengingat kematian,<br />

menginginkan akhirat dan meninggl<br />

galkan dunia. Orang seperti ini Idul<br />

Fitrinya adalah pada hari bertemu<br />

dengan Allåh dan bersuka cita karena<br />

bisa memandang-Nya.”<br />

Wahai orang-orang yang bertobl<br />

bat, berpuasalah pada hari ini dari<br />

berbagai keinginan nafsu sehingga<br />

kalian mendapatkan Idul Fitri pada<br />

hari bersua dengan Allåh. Jangan<br />

kalian anggap waktu berjalan lambl<br />

bat karena ajal tak kunjung datang,<br />

karena sebagian besar hari-hari berpl<br />

puasa telah berlalu dan hari bersua<br />

dengan-Nya makin dekat.<br />

Wanita Dan Bulaan<br />

Råmadhån<br />

Wanita mempunyai hak sama<br />

untuk menyambut tamu agung, bul<br />

lan Råmadhån. Bahkan tidak jarang<br />

kaum wanita terlihat lebih sibuk<br />

de ngan berbagai aktivitas rumah<br />

tangga. Karena itu tidak salahnya<br />

kalau ada pesan khusus buat kaum<br />

wanita agar perhatiannya tidak<br />

tertuju pada kesibukan memasak<br />

semata. Kaum wanita hendaklah<br />

lebih antusias untuk menunaikaan<br />

shålat pada waktunya. Hendaknya<br />

berbagai dzikir setelah shålat, juga<br />

dzikir pagi dan petang tidak dilewl<br />

watkan begitu saja. Duduk untuk<br />

berdzikir setelah shålat subuh hingga<br />

matahari terbit, kemudian melakukl<br />

kan shalat sebanyak dua rekaat akan<br />

mendatangkan pahala yang sangat<br />

besar sebagaimana pahala berhaji<br />

dan berumrah yang sempurna.<br />

Jangan remehkan shalat sunah<br />

rawatib yang berjumlah dua belas<br />

rakaat. Dua rekaat sebelun Subuh,<br />

empat rekaat sebelum Zhuhur, dua<br />

rekaat setelahnya, dua rekaat setelah<br />

Maghrib dan dua rekaat setelah<br />

shalat 'Isya'. Nabi bersabda, “Tidak<br />

ada seorang hamba yang muslim<br />

shålat karena Allåh setiap hari sebl<br />

banyak dua belas rekaat shålat sunah<br />

yang bukan wajib, melainkan Allåh<br />

pasti akan membangunkan untuknya<br />

sebuah rumah di surga.” (Shåĥiĥ<br />

Muslim)<br />

Råmadhån merupakan kesempl<br />

patan emas karena itu hendaklah<br />

dimanfaatkan semaksimal mungkin.<br />

Betapa banyak orang yang pada<br />

tahun kemarin masih berpuasa bersl<br />

sama kita namun kini telah berada<br />

di liang lahat. Sebagian terhalang<br />

untuk berpuasa karena lemah atau<br />

40 Vol.III/<strong>No.10</strong> | September-Oktober 2007 / Ramadhan-Syawwal 1428

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!