Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files
Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files
Fatawa Vol.3 No.10 - Free Download Islamic Files
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
“Sesungguhnya Kami telah menurrunkannya<br />
(al-Quran) pada malam<br />
kemuliaan. Dan tahukah kamu<br />
apakah malam kemuliaan itu? Malam<br />
kemuliaan itu lebih baik dari seribu<br />
bulan.” (Al-Qadr:1-3)<br />
Barangsiapa yang beribadah<br />
pada malam tersebut maka ia seperti<br />
telah beribadah selama seribu bulan.<br />
Sungguh ini adalah suatu karunia<br />
Allåh yang sangat besar bagi<br />
kaum muslimin. Dan barangsiapa<br />
yang Shålat malam bertepatan del<br />
ngan malam lailatul qådar, dan ia<br />
melakukannya dengan keimanan<br />
dan mencari pahala dari Allåh seml<br />
mata, maka ia berhak atas apa yang<br />
diajanjikan oleh Råsulullåh berupa<br />
ampunan terhadap dosa-dosanya<br />
yang telah lalu.<br />
“Barangsiapa yang shålat pada<br />
malam lailatul qådar karena keimanaan<br />
dan mencari pahala diampunilah<br />
dosa-dosanya yang telah lalu.” (Riwl<br />
wayat Bukhari)<br />
Pada bulan Råmadhån ini pulalah<br />
Allåh memudahkan kita untuk<br />
melaksanakan Shålat lail, yaitu del<br />
ngan melakukannya setelah Shålat<br />
isya’ secara berjamaah di masjid,<br />
yang dikenal dengan nama Shålat<br />
tarawih. Shålat ini tidak boleh dilaksl<br />
sanakan secara berjamaah di dalam<br />
masjid pada bulan selain bulan<br />
Råmadhån.<br />
Itulah beberapa keutamaan dan<br />
kemuliaan yang Allåh limpahkan<br />
untuk kita semua pada bulan Råmal<br />
dhån, dan masih banyak lagi lainnya<br />
yang Allåh anugerahkan untuk kita<br />
pada bulan yang mulia ini.<br />
Sebagai seorang muslim sudah<br />
seharusnya kita mempersiapkan diri<br />
untuk menyambut datangnya bulan<br />
mulia tersebut dengan berbagai<br />
persiapan yang matang. Sehingga<br />
pada saat datangnya bulan tersebl<br />
but kita dapat meraih kemuliaan<br />
yang Allåh janjikan tersebut. Lantas<br />
bagaimanakah seharusnya kita<br />
menyambut datangnya bulan Råml<br />
madhån? Apakah harus mengubah<br />
gaya belanja dari biasanya? Perlukah<br />
menyambutnya dengan menumpuk<br />
bahan makanan hingga berlebihan?<br />
Akankah puasa kita sekadar mengl<br />
gubah alokasi makan dari sehari 3<br />
kali menjadi 2 kali sehari, dengan<br />
porsi yang tetap atau bahkan jauh<br />
lebih banyak?<br />
Råsulullåh adalah teladan<br />
utama, kemudian teladan terbaik<br />
setelah itu adalah para sahabat yang<br />
setia kepada sunahnya juga para<br />
imam yang sudi menapaki sirahnya.<br />
Kebaikan yang mereka raih adalah<br />
cetak biru yang bisa kita contoh<br />
demi mendapatkan kebaikan seperti<br />
mereka.<br />
Karena itu tiada yang pantas kita<br />
ucapkan dan lakukan kecuali untuk<br />
memuji-Nya. Kesempatan langka<br />
yang Allåh anugerahkan pada<br />
bulan ini kita gunakan untuk menaati<br />
dan beribadah kepada-Nya. Sayang<br />
sekali kalau hari-hari emas yang<br />
hanya 29/30 hari tersebut detik-detl<br />
tiknya berlalu dengan sia-sia. Lewat<br />
begitu saja tanpa mendapat faedah<br />
dan pahala dari sisi Allåh . Nabi<br />
bersabda,<br />
“Barangsiapa yang menjumpai bullan<br />
Råmadhån namun Allåh tidak<br />
mengampuninya, maka Allåh akan<br />
masukkan dia ke dalam neraka sejjauh-jauhnya.”<br />
a<br />
Persiapan<br />
Berikut beberapa hal yang perlu<br />
disiapkan seorang muslim dalam<br />
menyambut Råmadhån:<br />
Pertama Mempelajari hukumhukum<br />
yang berkenaan dengan<br />
ibadah pada bulan Råmadhån.<br />
Di antaranya hukum-hukum yang<br />
berkenaan dengan puasa, kapan<br />
waktunya berhenti makan sahur,<br />
kapan waktunya berbuka puasa,<br />
perkara yang membatalkan puasa,<br />
dan perkara yang dapat mengurangi<br />
kesempurnaan puasa. Dan tidak lupa<br />
juga mengetahui hal-hal yang berkenl<br />
naan dengan Shålat tarawih.<br />
Mengetahui perkara-perkara<br />
tersebut merupakan suatu yang wajl<br />
jib bagi setiap muslim agar mereka<br />
dapat melaksanakan ibadah yang<br />
berkaitan dengan Råmadhån sesuai<br />
yang diperintahkan oleh syariat.<br />
Karena suatu ibadah yang dilakukan<br />
hanya dengan ikut-ikutan saja maka<br />
ibadahnya tidak diterima. Råsulullåh<br />
bersabda<br />
“Mencari ilmu wajib bagi setiap musllim”<br />
(Riwayat Ibnu Majah)<br />
Kedua Mengetahui keutamaankeutamaan<br />
yang Allåh anugerahkl<br />
kan kepada kaum muslimin pada<br />
bulan Råmadhån ini. Dengan mengl<br />
getahui apa yang Allåh janjikan<br />
pada bulan yang mulia ini akan<br />
mendorong kita untuk beribadah<br />
dengan lebih giat lagi pada bulan<br />
tersebut.<br />
Ketiga menghitung jumlah bil<br />
langan bulan Sya’ban. Menghitung<br />
lamanya bulan Sya’ban, apakah<br />
30 hari atau 29 hari, berguna untl<br />
tuk mengetahui kapan waktunya<br />
masuk bulan Råmadhån sebagai<br />
awal memulai ibadah puasa. Menghl<br />
hitung bilangan bulan Sya’ban ini<br />
tidak wajib bagi setiap muslim, tapi<br />
hanya bagi mereka yang memahami<br />
ilmu nya. Penghitungan ini harus di<br />
bawah pengawasan pemerintah, lalu<br />
pemerintahlah yang menentukan<br />
kapan masuknya bulan Råmadhån<br />
setelah menghitung bilangan bulan<br />
Sya’ban dan melihat hilal bulan<br />
Vol.III/<strong>No.10</strong> | September-Oktober 2007 / Ramadhan-Syawwal 1428<br />
31