03.01.2015 Views

20131104_MajalahDetik_101

20131104_MajalahDetik_101

20131104_MajalahDetik_101

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

interview<br />

acana pemisahan Direktorat Jenderal<br />

Pajak dari Kementerian Keuangan yang<br />

mencuat pada 2010 kini kembali menjadi<br />

pembicaraan hangat. Mengutip pejabat di<br />

lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, sebuah<br />

harian ekonomi mengabarkan kajian<br />

soal pemisahan sudah rampung untuk segera diajukan<br />

ke Menteri Keuangan dan Dewan Perwakilan<br />

Rakyat.<br />

Namun Direktur Jenderal Pajak Ahmad Fuad<br />

Rahmany menepis pemberitaan tersebut dan<br />

menyebutnya sensasional. Ia menegaskan Ditjen<br />

Pajak akan tetap berada di bawah Kementerian<br />

Keuangan, cuma perlu diberi perlakuan khusus<br />

yang fleksibel. Perlakuan khusus yang dimaksud<br />

antara lain kewenangan merekrut sendiri pegawai<br />

dan memecat mereka yang terindikasi nakal, serta<br />

menambah jumlah kantor pelayanan pajak di daerah.<br />

Selepas mengikuti rapat kerja tentang Inalum<br />

di DPR, Fuad menerima tim majalah detik untuk<br />

menjelaskan kondisi lembaga yang dikomandoinya,<br />

Rabu malam pekan lalu. Direktur Penyuluhan,<br />

Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak Kismantoro<br />

Petrus turut mendampingi dalam wawancara selama<br />

lebih dari satu jam itu. Berikut ini petikannya.<br />

Apa dasar Direktorat Jenderal Pajak ingin pisah<br />

dari Kementerian Keuangan<br />

Pemberitaan itu kurang tepat, sangat sensasional.<br />

Justru kami menginginkan peran Menteri Keuangan<br />

lebih besar dalam menentukan Direktorat Jenderal<br />

Pajak dan organisasi kita. Sebab, sistem birokrasi<br />

sekarang ini tidak memungkinkan Kementerian dan<br />

Majalah detik 4 - 10 November 2013

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!