03.01.2015 Views

20131104_MajalahDetik_101

20131104_MajalahDetik_101

20131104_MajalahDetik_101

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

nasional<br />

ANTARA<br />

temannya. Saat dihubungi Rabu pekan lalu, Subur,<br />

yang sedang berada di Prancis, mengatakan tidak akan<br />

menuntut siapa pun. “Itu sudah selesai, tidak perlu<br />

diributkan,” kata profesor ilmu antropologi politik dari<br />

Universitas Indonesia itu.<br />

Belakangan, Rahmad dan Sri Mulyono juga<br />

menggelar konferensi pers. Sri pun meminta maaf<br />

kepada BIN dan Subur, karena informasi penjemputan<br />

oleh intelijen itu berasal dari dirinya.<br />

Persoalan selesai Tidak. Berita soal penjemputan<br />

Subur kadung melebar, dan membuka babak baru<br />

perseteruan Anas dengan Yudhoyono dan Demokrat.<br />

Sebab, sepekan setelah peristiwa itu, Yudhoyono melalui<br />

SMS menyinggung soal serangan terhadap partainya.<br />

Pesan yang ditujukan kepada sejumlah petinggi De mokrat<br />

ini menyiratkan Yudhoyono akan melawan.<br />

✩✩✩<br />

Beberapa poin pesan Yudhoyono itu dinilai Rahmad<br />

menyudutkan Anas dan Pasek. “Kalau jahat, kami<br />

tidak perlu repot. Karena secara administrasi, saat itu<br />

(pendaftaran calon peserta Pemilihan Umum 2014),<br />

Partai Demokrat belum lengkap. Bisa saja kami<br />

menggagalkan,” kata bekas Wakil Direktur Eksekutif<br />

Partai Demokrat ini saat ditemui Selasa pekan lalu.<br />

Majalah detik 4 - 10 November 2013

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!