You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
ekonomi<br />
Eddy Widjanarko.<br />
DOK PRIBADI<br />
atau garmen. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan<br />
Indonesia Ade Sudrajat mengatakan, untuk membuat<br />
pabrik tekstil—yang menghasilkan limbah cair—<br />
dibutuhkan 120 izin. Sedangkan pabrik pakaian jadi<br />
harus mengantongi 60 izin.<br />
Sebagian izin itu memang masuk akal, seperti akta<br />
perusahaan atau nomor wajib pajak. Begitu pula<br />
dengan izin dampak lingkungan atau mendirikan<br />
bangunan, itu masih wajar. Namun kadang<br />
mempekerjakan perempuan harus mendapat izin<br />
khusus, begitu pula dengan izin mempekerjakan<br />
perempuan pada malam hari.<br />
“Seharusnya filosofi perizinan itu adalah semua<br />
kegiatan diizinkan kecuali yang dilarang,” kata<br />
Ade. “Tapi di Indonesia terbalik. Filosofinya, semua<br />
kegiatan dilarang kecuali yang diizinkan.”<br />
Tumpukan dokumen izin yang mesti diurus itu<br />
membuat waktu yang dihabiskan sangat lama.<br />
Eddy bahkan mengklaim sekitar 10 calon investor<br />
dalam lima tahun ini memilih membuka pabrik<br />
di Vietnam. Penyebabnya, proses perizinan di<br />
Vietnam sangat sederhana.<br />
Keruwetan perizinan ini membuat para pengusaha<br />
meminta pemerintah menjamin paket kebijakan<br />
itu juga bisa diterapkan di tingkat daerah karena<br />
kabupaten kadang membuat peraturan sendiri yang<br />
memberatkannya. Misalnya saja, pabrik yang ingin<br />
mengambil air tanah. Jika titik pengeboran ada lima,<br />
izinnya juga mesti lima, meski lokasinya di satu<br />
kompleks.<br />
Eddy meminta pemerintah pusat mengawasi<br />
pelaksanaan kebijakan investasi itu sampai<br />
tingkat daerah sehingga ada kepastian hukum<br />
bagi pengusaha. “Pola pikir pejabat di level bawah<br />
menciptakan aturan-aturan baru untuk mempersulit,<br />
bukan untuk mempermudah,” katanya. <br />
HANS HENRICUS B.S. ARON, MAIKEL JEFRIANDO | NUR KHOIRI<br />
MAJALAH DETIK 4 - 10 NOVEMBER 2013