Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
KRIMINAL<br />
nyaris telanjang. Ia cuma mengenakan bra dan celana<br />
dalam saat memainkan perangkat DJ di hadapannya.<br />
Para undangan hanya bisa menonton. Jika ada yang<br />
menginginkan berlanjut ke adegan ranjang, tentu harus<br />
bernegosiasi langsung dengan si penari. “Kalau<br />
ingin ‘main’, nanti dilakukan di tempat lain,” ujar Kade.<br />
Tarian “panas” yang digelar di ruangan berkapasitas<br />
15 orang tersebut akhirnya terhenti setelah digerebek<br />
polisi. Lampu-lampu pun dinyalakan. “Mereka (penari)<br />
langsung panik dan berusaha kabur, tapi berhasil<br />
kami cegah,” Kade menuturkan. Sayangnya, Steven,<br />
yang menggelar pesta tarian erotis itu, berhasil kabur.<br />
Sementara itu, empat penonton lainnya dimintai keterangan<br />
sebagai saksi.<br />
Steven memesan kelompok penari itu dengan tarif<br />
Rp 26 juta. Uang itu kemudian dibagi-bagi untuk para<br />
penari, DJ, dan perantara. SF, VW, dan SD kebagian Rp<br />
1,5 juta. Sedangkan PN mendapat Rp 2,5 juta. “Karena<br />
PN yang paling cantik. Selain itu, dia adalah SPG freelance.<br />
Jadi jatahnya lebih besar ketimbang tiga penari<br />
lain,” ucap perwira lulusan<br />
Akademi Kepolisian<br />
angkatan 2007 itu.<br />
Karena PN yang paling cantik.<br />
Selain itu, dia adalah SPG<br />
freelance. Jadi jatahnya lebih<br />
besar ketimbang tiga penari lain.<br />
DETIK SURABAYA<br />
MAJALAH DETIK 4 - 10 NOVEMBER 2013