05.05.2015 Views

undang-undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang ...

undang-undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang ...

undang-undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pasal 29<br />

(1) Kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah berhenti karena:<br />

a. meninggal dunia;<br />

b. permintaan sendiri; atau<br />

c. diberhentikan.<br />

(2) Kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf<br />

c diberhentikan karena:<br />

a. berakhir masa jabatannya dan telah dilantik pejabat yang baru;<br />

b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap secara<br />

berturut-turut selama 6 (enam) bulan;<br />

c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah;<br />

d. dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan kepala daerah dan/atau wakil kepala<br />

daerah;<br />

e. tidak melaksanakan kewajiban kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah;<br />

f. melanggar larangan bagi kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah.<br />

(3) Pemberhentian kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah sebagaimana dimaksud<br />

pada ayat (1) huruf a dan huruf b serta ayat (2) huruf a dan huruf b diberitahukan oleh<br />

pimpinan DPRD untuk diputuskan dalam Rapat Paripurna dan diusulkan oleh pimpinan<br />

DPRD.<br />

(4) Pemberhentian kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah sebagaimana dimaksud<br />

pada ayat (2) huruf d dan huruf e dilaksanakan dengan ketentuan :<br />

a. Pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala daerah diusulkan kepada Presiden<br />

berdasarkan putusan Mahkamah Agung atas pendapat DPRD bahwa kepala daerah<br />

dan/atau wakil kepala daerah dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan atau tidak<br />

melaksanakan kewajiban kepala daerah dan wakil kepala daerah;<br />

b. Pendapat DPRD sebagaimana dimaksud pada huruf a diputuskan melalui Rapat<br />

Paripurna DPRD yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 (tiga perempat) dari<br />

jumlah anggota DPRD dan putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya<br />

2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota DPRD yang hadir.<br />

c. Mahkamah Agung wajib memeriksa, mengadili, dan memutus pendapat DPRD<br />

tersebut paling lambat 30 (tigapuluh) hari setelah permintaan DPRD itu diterima<br />

Mahkamah Agung dan putusannya bersifat final.<br />

d. Apabila Mahkamah Agung memutuskan bahwa kepala daerah dan/atau wakil kepala<br />

daerah terbukti melanggar sumpah/janji jabatan dan/atau tidak melaksanakan<br />

kewajiban, DPRD menyelenggarakan Rapat Paripurna DPRD yang dihadiri oleh<br />

sekurang-kurangnya 3/4 (tiga perempat) dari jumlah anggota DPRD dan putusan<br />

diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah<br />

anggota DPRD yang hadir untuk memutuskan usul pemberhentian kepala daerah<br />

dan/atau wakil kepala daerah kepada Presiden.<br />

e. Presiden wajib memroses usul pemberhentian kepala daerah dan/atau wakil kepala<br />

daerah tersebut paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak DPRD menyampaikan usul<br />

tersebut.<br />

Pasal 30<br />

(1) Kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah diberhentikan sementara oleh Presiden<br />

tanpa melalui usulan DPRD apabila dinyatakan melakukan tindak pidana kejahatan yang<br />

diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) <strong>tahun</strong> atau lebih berdasarkan<br />

putusan pengadilan.<br />

109

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!