05.05.2015 Views

undang-undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang ...

undang-undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang ...

undang-undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pasal 169<br />

(1) Untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah, pemerintah daerah dapat<br />

melakukan pinjaman yang bersumber dari Pemerintah, pemerintah daerah lain, lembaga<br />

keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank, dan masyarakat.<br />

(2) Pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD dapat menerbitkan obligasi daerah untuk<br />

membiayai investasi yang menghasilkan penerimaan daerah.<br />

Pasal 170<br />

(1) Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman yang berasal dari penerusan pinjaman<br />

hutang luar negeri dari Menteri Keuangan atas nama Pemerintah setelah memperoleh<br />

pertimbangan Menteri Dalam Negeri.<br />

(2) Perjanjian penerusan pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan antara<br />

Menteri Keuangan dan kepala daerah.<br />

Pasal 171<br />

(1) Ketentuan mengenai pinjaman daerah dan obligasi daerah diatur dengan Peraturan<br />

Pemerintah.<br />

(2) Peraturan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya<br />

mengatur <strong>tentang</strong>:<br />

a. persyaratan bagi pemerintah daerah dalam melakukan pinjaman;<br />

b. penganggaran kewajiban pinjaman daerah yang jatuh tempo dalam APBD.<br />

c. pengenaaan sanksi dalam hal pemerintah daerah tidak memenuhi kewajiban<br />

membayar pinjaman kepada Pemerintah, pemerintah daerah lain, lembaga<br />

perbankan, serta lembaga keuangan bukan bank dan masyarakat.<br />

d. tata cara pelaporan posisi kumulatif pinjaman dan kewajiban pinjaman setiap<br />

semester dalam <strong>tahun</strong> anggaran berjalan.<br />

e. persyaratan penerbitan obligasi daerah, pembayaran bunga dan pokok obligasi.<br />

f. pengelolaan obligasi daerah yang mencakup pengendalian risiko, penjualan dan<br />

pembelian obligasi, pelunasan dan penganggaran dalam APBD.<br />

Pasal 172<br />

(1) Pemerintah daerah dapat membentuk dana cadangan guna membiayai kebutuhan<br />

tertentu yang dananya tidak dapat disediakan dalam satu <strong>tahun</strong> anggaran.<br />

(2) Pengaturan <strong>tentang</strong> dana cadangan daerah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.<br />

(3) Peraturan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya<br />

mengatur persyaratan pembentukan dana cadangan, serta pengelolaan dan<br />

pertanggungjawabannya.<br />

Pasal 173<br />

(1) Pemerintah daerah dapat melakukan penyertaan modal pada suatu Badan Usaha Milik<br />

Pemerintah dan/atau milik swasta.<br />

(2) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat ditambah, dikurangi,<br />

dijual kepada pihak lain, dan/atau dapat dialihkan kepada badan usaha milik daerah.<br />

(3) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan<br />

peraturan per<strong>undang</strong>-<strong>undang</strong>an.<br />

153

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!