undang-undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang ...
undang-undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang ...
undang-undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
(2) Rancangan peraturan kepala daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat<br />
dilaksanakan setelah memperoleh pengesahan dari Menteri Dalam Negeri bagi provinsi<br />
dan Gubernur bagi kabupaten/kota.<br />
(3) Untuk memperoleh pengesahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), rancangan<br />
peraturan kepala daerah <strong>tentang</strong> APBD beserta lampirannya disampaikan paling lambat<br />
15 (lima belas) hari terhitung sejak DPRD tidak mengambil keputusan bersama dengan<br />
kepala daerah terhadap rancangan Perda <strong>tentang</strong> APBD.<br />
(4) Apabila dalam batas waktu 30 (tiga puluh) hari Menteri Dalam Negeri atau Gubernur<br />
tidak mengesahkan rancangan peraturan kepala daerah sebagaimana dimaksud pada<br />
ayat (2), kepala daerah menetapkan rancangan peraturan kepala daerah dimaksud<br />
menjadi peraturan kepala daerah.<br />
Pasal 188<br />
Proses penetapan rancangan Perda <strong>tentang</strong> Perubahan APBD dan rancangan peraturan<br />
kepala daerah <strong>tentang</strong> Penjabaran Perubahan APBD menjadi Perda dan peraturan kepala<br />
daerah berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 185, Pasal 186, dan Pasal<br />
187.<br />
Pasal 189<br />
Proses penetapan rancangan Perda yang berkaitan dengan pajak daerah, retribusi daerah,<br />
dan tata ruang daerah menjadi Perda, berlaku Pasal 185 dan Pasal 186, dengan ketentuan<br />
untuk pajak daerah dan retribusi daerah dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Menteri<br />
Keuangan, dan untuk tata ruang daerah dikoordinasikan dengan menteri yang membidangi<br />
urusan tata ruang.<br />
Pasal 190<br />
Peraturan kepala daerah <strong>tentang</strong> Penjabaran APBD dan peraturan kepala daerah <strong>tentang</strong><br />
Penjabaran Perubahan APBD dijadikan dasar penetapan dokumen pelaksanaan anggaran<br />
satuan kerja perangkat daerah.<br />
Pasal 191<br />
Dalam rangka evaluasi pengelolaan keuangan daerah dikembangkan sistem informasi<br />
keuangan daerah yang menjadi satu kesatuan dengan sistem informasi pemerintahan<br />
daerah.<br />
Paragraf Kesebelas<br />
Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah<br />
Pasal 192<br />
(1) Semua penerimaan dan pengeluaran pemerintahan daerah dianggarkan dalam APBD<br />
dan dilakukan melalui rekening kas daerah yang dikelola oleh Bendahara Umum<br />
Daerah.<br />
(2) Untuk setiap pengeluaran atas beban APBD, diterbitkan surat keputusan otorisasi oleh<br />
kepala daerah atau surat keputusan lain yang berlaku sebagai surat keputusan otorisasi.<br />
(3) Pengeluaran tidak dapat dibebankan pada anggaran belanja daerah jika untuk<br />
pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam APBD.<br />
158