undang-undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang ...
undang-undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang ...
undang-undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
c. pengaturan lama cuti dan jadwal cuti dengan memperhatikan keberlangsungan tugas<br />
penyelenggaraan pemerintahan daerah.<br />
(4) Pasangan calon dilarang melibatkan pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional<br />
Indonesia, dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai peserta<br />
kampanye dan juru kampanye dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala<br />
daerah.<br />
Pasal 80<br />
Pejabat negara, pejabat struktural dan fungsional dalam jabatan negeri, dan kepala desa<br />
dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah<br />
satu pasangan calon selama masa kampanye.<br />
Pasal 81<br />
(1) Pelanggaran atas ketentuan larangan pelaksanaan kampanye sebagaimana dimaksud<br />
dalam Pasal 78 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf f, merupakan tindak<br />
pidana dan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan per<strong>undang</strong>-<strong>undang</strong>an.<br />
(2) Pelanggaran atas ketentuan larangan pelaksanaan kampanye sebagaimana dimaksud<br />
dalam Pasal 78 huruf g, huruf h, huruf i dan huruf j, yang merupakan pelanggaran tata<br />
cara kampanye dikenai sanksi :<br />
a. peringatan tertulis apabila penyelenggara kampanye melanggar larangan walaupun<br />
belum terjadi gangguan;<br />
b. penghentian kegiatan kampanye di tempat terjadinya pelanggaran atau di seluruh<br />
daerah pemilihan yang bersangkutan apabila terjadi gangguan terhadap keamanan<br />
yang berpotensi menyebar ke daerah pemilihan lain.<br />
(3) Tata cara pengenaan sanksi terhadap pelanggaran larangan pelaksanaan kampanye<br />
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh KPUD.<br />
(4) Pelanggaran atas ketentuan larangan pelaksanaan kampanye sebagaimana dimaksud<br />
dalam Pasal 79 dikenai sanksi penghentian kampanye selama masa kampanye oleh<br />
KPUD.<br />
Pasal 82<br />
(1) Pasangan calon dan/atau tim kampanye dilarang menjanjikan dan/atau memberikan<br />
uang atau materi lainnya untuk mempengaruhi pemilih.<br />
(2) Pasangan calon dan/atau tim kampanye yang terbukti melakukan pelanggaran<br />
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan putusan pengadilan yang telah<br />
mempunyai kekuatan hukum tetap dikenai sanksi pembatalan sebagai pasangan calon<br />
oleh DPRD.<br />
(1) Dana kampanye dapat diperoleh dari :<br />
Pasal 83<br />
a. pasangan calon;<br />
b. partai politik dan/atau gabungan partai politik yang mengusulkan;<br />
c. sumbangan pihak-pihak lain yang tidak mengikat yang meliputi sumbangan<br />
perseorangan dan/atau badan hukum swasta.<br />
(2) Pasangan calon wajib memiliki rekening khusus dana kampanye dan rekening yang<br />
dimaksud didaftarkan kepada KPUD.<br />
(3) Sumbangan dana kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dari<br />
perseorangan dilarang melebihi Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan dari<br />
badan hukum swasta dilarang melebihi Rp 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta<br />
rupiah).<br />
127