10.07.2015 Views

Metodika - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah

Metodika - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah

Metodika - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Peningkatan Kemampuan Menulis Naskah Drama 111giatan inti (25%) dilaksanakan dengan baik, sedangkan1 indikator (12,5%) cukup. Pada siklus IIkondisinya berubah, 7 dari 8 indikator kegiatan intipembelajaran (87,5%) dilaksanakan oleh gurudengan sangat baik. Sebanyak 1 indikator kegiataninti (12,5%) dilaksanakan dengan baik.Dalam kegiatan penutup, guru membimbingsiswa untuk menyampaikan refleksi, merumuskansimpulan, dan memberikan tugas terstruktur kepadasiswa sebagai bahan penilaian. Hasil pengamatanobserver menunjukkan bahwa 2 dari 3 indikator kegiatanpenutup (66,66%) nilainya cukup, sedangkan1 indikator (33,33%) baik. Kondisinya berubah padasiklus II, semua indikator kegiatan penutup pembelajaran(100%) dapat dilaksanakan oleh guru dengansangat baik.Aktivitas yang dilakukan oleh guru dalamkegiatan inti pembelajaran adalah: (1) menyajikanmodel penulisan naskah drama, (2) menayangkanmedia film drama, (3) memotivasi siswa untukmenyimak drama, (4) membimbing siswa untuk memahamiisi film drama, (5) membimbing siswa untukmenyusun episode khayal, (6) memberi kesempatankepada siswa untuk menyampaikan presentasi,(7) membimbing siswa menyampaikan tanggapan,dan (8) memberikan penguatan terhadapkarya siswa. Sebanyak 62,5% aktivitas kegiatan intipada siklus I oleh observer dinilai sangat baik danmeningkat pada siklus II menjadi 87,5%.Peningkatan kinerja guru terjadi pada aktivitas guruguru dalam membimbing siswa dalam menyusunepisode khayal film drama yang disajikan. Padasiklus I, semula pelaksanaannya dinilai cukup olehobserver, lalu pada siklus II menjadi baik. Hal inimenunjukkkan bahwa kinerja guru meningkat. Gurusemakin baik dalam membimbing siswa. Peningkatankinerja guru dalam kegiatan inti juga terjadipada aktivitas guru dalam menayangkan film dramadan membimbing siswa untuk memahami isi filmdrama. Pada siklus kedua guru semakin terampilsehingga dinilai sangat baik oleh observer.Aktivitas guru dalam menayangkan filmdrama pada dasarnya merupakan pelaksanaanlangkah penggunaan media film drama yang ke-3,yaitu langkah penyajian. Insico (2011) menyatakanbahwa setelah audien dipersiapkan, barulah filmdiputar. Dalam penyajian ini telah dipersiapkan perlengkapanyang diperlukan antara lain: proyektor,layar, film, dan pengeras suara. Pemberian tugasmenyusun episode khayal dan pemberian kesempatankepada siswa untuk menyampaikan presentasimerupakan pelaksanaan langkah ke-4, yaituaktivitas lanjutan. Insico (2011) menyatakan bahwaaktivitas lanjutan dan aplikasi sesudah pemutaranfilm dapat berupa diskusi, laporan, ataupun pemberiantugas.Dalam kegiatan penutup, guru membimbingsiswa menyampaikan refleksi, membimbingsiswa merumuskan simpulan, dan memberikantugas terstruktur kepada siswa sebagai penilaian.Pada siklus I sebanyak 33,33% indikator kegiatandinilai baik dan 66% dinilai cukup. Pada siklus IIkondisinya berubah, meningkat menjadi 100% indikatordapat dilaksanakan oleh guru dengan sangatbaik. Hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja gurupada siklus II mengalami peningkatan.Selain pengaruh kinerja guru dalam pembelajaran,peningkatan kemampuan siswa dalammenulis naskah drama juga dipengaruhi olehpenggunaan media dan strategi yang digunakanoleh guru dalam pembelajaran. Pada siklus I gurumelakukan tindakan dengan mengunakan strategiepisode khayal dan media film drama untuk menarikminat dan menumbuhkan kreatifitas siswadalam menulis naskah drama. Hasil pembelajaranmenunjukkan adanya peningkatan jumlah siswayang mencapai KKM, yang semula 66,66% menjadi70,83%. Bahkan, peningkatan jumlah siswa yangnilainya mencapai KKM lebih besar lagi terjadi padasiklus II, menjadi 87,5%. Selain itu nilai rata-ratasiswa juga mengalami peningkatan dari 74,14(prasiklus) menjadi 78,60 (siklus I), dan pada siklusII menjadi 81,38.Penggunaan media dalam pembelajaranmemang sangat penting. Mustikasari (2002) menyatakanbahwa media pembelajaran merupakansalah satu komponen pembelajaran yang mempunyaiperanan penting dalam kegiatan belajarmengajar. Media pembelajaran tidak hanya dapatmenarik perhatian dan minat siswa untuk belajar,

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!