Strategi Pemecahan Masalah IDEAL 53Dari Diagram 4 tentang Perubahan TingkatAktivitas Siswa dalam Kelompok dapat diperolehinformasi bahwa ada perubahan rata-rata tingkataktivitas siswa dalam kelompoknya, pada siklus Isebesar 41,4% dari seluruh siswa aktif dalamkelompoknya menjadi 51,0% dari seluruh siswaaktif dalam kelompoknya pada siklus II. Peningkatanaktivitas siswa dalam kelompoknya darisiklus I ke siklus II sebesar 9,6%.Aktivitas siswa ini masih perlu ditingkatkan karenamasih dalam kategori cukup. Aktivitas ini tentunyaterbentuk sebagai dampak dari motivasi yang tinggidari siswa dan pengelolaan guru.Dalam rangka merekam seberapa tinggimotivasi belajar siswa dilakukan pengisian lembarangket motivasi siswa terhadap materi dan kegiatanpembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil isianlembar motivasi siswa diperoleh data sebagaiberikut.Diagram 5. Perubahan Tingkat Motivasi SiswaDari data Diagram 5 tentang PerubahanTingkat Motivasi Siswa, terlihat Dengan melihatDiagram 5 tersebut ada perubahan tingkat motivasisiswa terhadap kegiatan pembelajaran kompetensimenghitung luas sisi dan volume bangun ruangprisma dan limas melalui strategi pemecahan masalahIDEAL dengan pemodelan bangun ruang secaraberjenjang pada siswa kelas VIII.1. Tercatattingkat rata-rata motivasi siswa yang terdiri dari (1)Perhatian (Attention), (2) Relevansi (Relevance), (3)Percaya Diri (Confidence), (4) Kepuasan (Satisfaction),pada siklus I sebesar 79,3% menjadi 79,9%pada siklus II.Data tersebut perlu mendapatkan evaluasidan tindak lanjut guru mata pelajaran untuk meningkatkanmotivasi siswa untuk meningkatkan perhatiansiswa, membuat relevansi materi dengan lingkungan,membentuk siswa agar percaya diri dan
54 METODIKA Volume 1 Nomor 3membangun kepuasan siswa. Cara-cara kreatifguru perlu dicobakan untuk meningkatkan motivasidan pada akhirnya berdampak pada meningkatnyaaktivitas siswa dalam pembelajaran serta meningkatkanprestasi dan ketuntasan belajar siswa.Perubahan-perubahan lain dari kegiatanpembelajaran ini dapat dilihat dari hasil catatanharian siswa dan wawancara. Dalam data catatanharian siswa dan hasil wawancara tercatat bahwasebagian besar siswa sudah tertarik dengan penggunaanstrategi pemecahan masalah IDEAL denganpemodelan dan mengharapkan strategi inidapat dikembangkan pada materi-materi lain. Kesulitan-kesulitanyang dihadapi siswa ternyata sebagianberasal dari kurang jelasnya siswa dalammemahami soal yang mereka hadapi. Oleh karenaitu usaha untuk meningkatkan pemahaman siswaperlu dilakukan. Harapan agar strategi pemecahanmasalah dengan bermain game dan suasanamenyenangkan perlu dilkukan oleh guru dalamrangka menjadikan matematika sebagi mata pelajaranyang diminati dan disenangi siswa.PENUTUPSimpulanSimpulan dari penelitian ini adalah sebagaiberikut: (1) kompetensi siswa terhadap materi pembelajaranmeningkat setelah mengikuti pembelajaranmelalui strategi pemecahan masalah IDEALdengan pemodelan bangun ruang secara berjenjang,terlihat dari nilai rata-rata pada siklus I sebesar66,8 dalam kategori kurang meningkat 20,88menjadi 87,68 pada siklus II dalam kategori baikdengan ketuntasan belajar siswa dari siklus Isebesar 52,00% meningkat 39,67% menjadi91,67%; (2) perubahan perilaku ekologis siswaselama pembelajaran terjadi peningkatan untuktingkah laku positif, dari rata-rata berperilaku positifpada siklus I sebesar 78% meningkat 14% menjadi92% pada siklus II, sedangkan penurunan tingkahlaku negatif tercatat pada siklus I sebesar 44%turun 6% menjadi 38%; (3) perubahan aktivitassiswa dalam kelompok (sosiometri), dari rata-rataaktivitas siswa dalam kelompok pada siklus Isebesar 41,40% meningkat 9,6% menjadi 51,00%pada siklus II; (4) motivasi siswa terhadap kegiatanpembelajaran materi menghitung luas sisi danvolume prisma dan limas terjadi peningkatan, dari79,3% meningkat 0,6% menjadi 79,8%.SaranSaran yang dapat diberikan penelitiberdasarkan simpulan hasil penelitian sebagaiberikut: (1) para guru matematika khususnya dalampembelajaran pemecahan masalah matematikasebaiknya menggunakan strategi pemecahanmasalah IDEAL yang didukung dengan pemodelanbangun ruang secara berjenjang; (2) guru penelitibidang pendidikan matematika hendaklah selalumengedepankan dalam pemahaman siswa tentangmateri yang mereka pelajari, membaca pikiransiswa dari jawaban yang ditulisnya serta tidakhanya sekedar memvonis siswa dengan vonis yangmenyakitkannya, seperti siswa bodoh, siswa malasdan sebagainya; (3) para peneliti dari pendidikanmatematika hendaknya dapat melakukan penelitianlebih lanjut mengenai masalah yang serupa denganmemilih tindakan yang berbeda dan lebih bervariasiserta mengena pada tujuan pembelajaran agardiperoleh berbagai alternatif baru untuk mengatasimasalah dalam pembelajaran matematika.DAFTAR PUSTAKAAstiti, Fitri Yuni. 2007. Penerapan ModelPembelajaran Berbasis Masalah untukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIISemester II SMPN 5 Semarang PokokBahasan Bangun Ruang Sisi Datar TahunPelajaran 2006/2007.http://digilib.unnes.ac.id. Diunduh padatanggal 30 Maret 2011.Jaggy, V.P. (2005). Dictionary of Mathematics. NewDelhi: Academic (India) Publisers.Krismanto, Al. (2003). Teknik, Model dan StrategiPembelajaran Matematika. Jogyakarta:P4TK Matematika.Permendiknas No.41 Tahun 2007 tentang StandarProses untuk satuan <strong>Pendidikan</strong> Dasar danMenengah. Jakarta: Biro Hukum danOrganisasi Depdiknas.