13.04.2018 Views

BUKU_RPI_1

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

menjadi kepentingan bagi semua pihak dan masyarakat luas sebagai penyangga kehidupan<br />

seperti : pengaturan tata air, perlindungan kesuburan tanah, jasa liungkungan (ekowisata),<br />

pengatur iklim mikro dan penyerap emisi karbon dan polusi udara dari zat-zat buangan<br />

lainnya. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap hasil hutan berupa kayu<br />

harus ditetapkan dari perluasan pembangunan hutan tanaman dan hutan rakyat (hutan<br />

hak milik).<br />

Proses pembelajaran dalam pengelolaan lansekap hutan kepada masyarakat akan<br />

memberikan manfaat luas dalam arti, bahwa kegiatan pengelolaan hutan yang terdiri<br />

dari penanaman, penghijauan, rehabilitasi lahan/hutan yang terdegradasi, konservasi dan<br />

perlindungan hutan merupakan kegiatan/pekerjaan yang dapat dibangun dan dikerjakan<br />

oleh setiap orang/pihak. Membangun lansekap hutan harus diawali dengan membangun<br />

masyarakat untuk membuat gerakan penanaman pohon/hutan dengan jenis yang cocok<br />

di setiap tempat (human ekologi) sehingga diharapkan jika masyarakat yang menanam,<br />

akan lebih mudah dalam pengawasan dan penjagaan.<br />

Untuk menyelesaikan permasalahan menyangkut pengelolaan lansekap hutan di<br />

DAS Asahan, dimulai dengan beberapa tahapan, yaitu:<br />

1. Penataan batas kawasan. Penataan batas ini juga harus melibatkan para pihak agar<br />

tidak ada yang merasa dirugikan seperti pada kasus penunjukkan kawasan hutan<br />

melalui SK Menteri Kehutanan No. 44/2005 dimana kemudian banyak masyarakat<br />

yang merasa keberatan jika tanah mereka diklaim sebagai kawasan hutan. Kepastian<br />

kawasan hutan produksi yang sudah berubah juga harus menjadi prioritas untuk<br />

diselesaikan agar tidak menjadi contoh yang tidak baik dalam kasus penggunaan<br />

lahan di masa depan.<br />

2. Tata aturan yang jelas yang mengatur pengelolaan hutan di DAS Asahan yang<br />

melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan juga pemerintah daerah yang<br />

berbatasan sehingga pengelolaannya jadi lebih terpadu. Hal ini juga perlu didorong<br />

dengan sumberdaya manusia dan dana yang mencukupi agar aturan yang sudah dibuat<br />

dapat dijalankan dengan baik.<br />

3. Keterbatasan sumberdaya manusia dan pendanaan dapat disiasati dengan melibatkan<br />

para pihak dalam melakukan konservasi dan rehabilitasi. Beberapa pihak yang dapat<br />

dilibatkan seperti tokoh masyarakat, pihak swasta (perusahaan pembangkit listrik<br />

dan PT TPL).<br />

4. Memberikan edukasi kepada masyarakat di sekitar kawasan akan pentingnya menjaga<br />

kelestarian hutan tetapi juga harus dipikirkan bagaimana mereka bisa mendapatkan<br />

manfaat dari lahan yang ada, antara lain melalui agroforestri (van Noordwijk, 2004)<br />

atau pemanfaatan HHBK serta potensi wisata alam. Kawasan hutan di DAS Asahan<br />

Sintesis Penelitian Integratif Manajemen Lanskap Hutan Berbasis DAS • 45

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!