02.07.2013 Views

B. Sistem Pencernaan pada Manusia

B. Sistem Pencernaan pada Manusia

B. Sistem Pencernaan pada Manusia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

c. Otot polos<br />

Otot polos tersusun dari sel-sel otot polos,<br />

bentuknya polos, tidak memiliki bagian yang gelap dan<br />

bagian yang terang. Sel-sel otot hanya mempunyai satu<br />

inti. Otot polos banyak menyusun organ-organ tubuh,<br />

misalnya dinding usus, dinding saluran kelenjar, saluran<br />

pernapasan, saluran pencernaan, dinding lambung,<br />

saluran ekskresi, dinding pembuluh darah dan getah<br />

bening, hati, ginjal, dan limfa.<br />

2. Cara Kerja Otot<br />

Otot-otot kita mampu bekerja karena adanya tenaga. Tenaga siap pakai adalah tenaga<br />

yang tersimpan dalam sel-sel otot atau biasa disebut ATP (Adenosin Tri Phosphat). Sementara<br />

itu, tenaga yang tersimpan dan pemakaiannya tidak langsung atau harus diubah menjadi tenaga<br />

disebut glikogen.<br />

a. Kerja otot polos<br />

Cara kerja otot polos tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Otot ini bekerja tanpa kita<br />

sadari, misalnya otot-otot <strong>pada</strong> saluran pencernaan. Makanan yang kita telan dapat berjalan<br />

masuk ke lambung karena adanya gerak otot-otot <strong>pada</strong> kerongkongan, sehingga makanan<br />

seolah-olah diremas-remas menuju ke lambung. Gerakan ini disebut gerak peristaltik.<br />

Gerakannya lembut tetapi teratur, sehingga tidak cepat lelah.<br />

b. Kerja otot lurik<br />

Di dalam otot lurik mengandung tenaga, akan tetapi jika tidak mendapatkan rangsangan<br />

dari saraf, otot tersebut tidak dapat bekerja. Faktor-faktor yang memengaruhi kerja otot<br />

adalah adanya rangsangan dari saraf dan adanya tenaga.<br />

Otot lurik akan mengendor (relaksasi) dalam keadaan istirahat, sedangkan dalam keadaan<br />

bekerja (kontraksi) otot tersebut bersifat tegang, pendek, besar, dan keras. Hal ini terlihat<br />

<strong>pada</strong> bekerjanya otot rangka. Jika kita akan lari, saraf akan bekerja memerintahkan otot<br />

kaki untuk bergerak. Bergeraknya otot-otot kaki menggunakan tenaga siap pakai yang disebut<br />

ATP. ATP ini makin lama makin habis. Apabila tenaga habis dan masih dipaksa untuk berlari,<br />

dapat mengakibatkan kita kehabisan tenaga atau bahkan dapat jatuh pingsan.<br />

Bila otot lurik bekerja akan menghasilkan zat sisa yang disebut asam susu atau asam<br />

laktat. Asam susu ini bersifat racun. Setelah berolahraga, badan akan terasa capek karena<br />

banyak terdapat timbunan asam susu ini. Asam susu ini secara pelan-pelan dibawa darah<br />

untuk dibuang melalui alat pengeluaran (ginjal). Otot-otot yang sering digerakkan atau dilatih<br />

akan mengalami pembesaran (hipertrofi), sebaliknya otot yang tidak sering digerakkan maka<br />

makin lama makin kisut (atrofi).<br />

40<br />

Gambar 3.13 Otot polos<br />

Sumber: HDI Tubuh <strong>Manusia</strong><br />

IPA SMP/MTs Kelas VIII

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!