02.07.2013 Views

B. Sistem Pencernaan pada Manusia

B. Sistem Pencernaan pada Manusia

B. Sistem Pencernaan pada Manusia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

mengandung O , sedangkan jika berwarna merah kebiruan mengandung CO . Hemoglobin<br />

2 2<br />

berada di dalam sel darah merah, maka sel darah merah berwarna merah pula. Oleh karena<br />

itu, apabila kita kekurangan darah, wajah kita akan tampak pucat. Penyakit yang disebabkan<br />

oleh kekurangan darah disebut anemia.<br />

Dalam peredarannya, setelah sel-sel darah merah sampai di paru-paru (gelembung paruparu)<br />

akan mengikat gas oksigen (O ) dan melepaskan gas karbon dioksida (CO ) bersama<br />

2 2<br />

uap air ke dalam gelembung-gelembung paru-paru. Jadi, <strong>pada</strong> dinding gelembung paru-paru<br />

yang mempunyai kapiler-kapiler darah ini terjadi pertukaran gas. Sel-sel darah yang mengikat<br />

gas O akan berwarna merah jernih atau disebut darah bersih. Darah bersih (banyak<br />

2<br />

mengandung O ) dari paru-paru dikirim ke jantung untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.<br />

2<br />

Setelah sampai <strong>pada</strong> jaringan tubuh, sel-sel darah melepaskan gas oksigen dan menangkap<br />

gas karbon dioksida serta air yang dikeluarkan oleh sel-sel jaringan hasil metabolisme. Sel-sel<br />

darah yang mengikat gas karbon dioksida dan air ini menyebabkan darah menjadi kotor<br />

(darah kotor) dan berwarna merah kebiruan.<br />

Darah kotor adalah darah yang mengandung sedikit oksigen dan kaya karbon dioksida.<br />

Oleh karena itu darah yang kaya karbon dioksida tersebut melepaskannya ke dalam paruparu,<br />

tepatnya <strong>pada</strong> alveolus untuk diganti dengan oksigen dari udara luar yang masuk melalui<br />

saluran pernapasan dan gas karbon dioksida bersama-sama air dihembuskan keluar dari<br />

paru-paru keluar tubuh melalui hidung. Orang-orang yang hidupnya di daerah pegunungan<br />

atau dataran tinggi mempunyai jumlah sel darah merah yang lebih banyak dari<strong>pada</strong> orang<br />

yang tinggal di dataran rendah. Hal ini disebabkan di dataran tinggi atau di pegunungan kadar<br />

oksigennya lebih sedikit, sehingga tubuh terpacu untuk memproduksi sel-sel darah merah,<br />

agar kemampuan untuk mengikat oksigen yang kadarnya sedikit tersebut dapat lebih besar.<br />

Hal ini merupakan adaptasi dari tubuh terhadap lingkungan sekitarnya.<br />

2) Sel darah putih (leukosit)<br />

Sel darah putih jumlahnya lebih sedikit jika<br />

dibandingkan dengan sel darah merah tetapi sel darah<br />

putih memiliki ukuran yang lebih besar, bentuknya<br />

tidak teratur, mempunyai inti, dan dapat bergerak aktif<br />

secara amoeboid (seperti Amoeba). Jumlah sel darah<br />

putih tiap 1 mm3 kira-kira 8.000 sampai 9.000 sel.<br />

Sel darah putih dibuat di sumsum tulang merah, limpa,<br />

kelenjar-kelenjar limfa, dan sistem jaringan retikulo<br />

endotik. Sel darah putih dapat berumur sekitar 12 -<br />

13 hari.<br />

Berdasarkan kondisi inti dan granula (butiran)<br />

di dalam sitoplasma, sel darah putih dapat dibedakan menjadi:<br />

a. Eosinofil, mempunyai granula berwarna merah.<br />

b. Basofil, mempunyai granula biru<br />

Gambar 6.3 Sel darah putih<br />

Sumber: HDI Ilmu Time-Life, Tubuh <strong>Manusia</strong><br />

IPA SMP/MTs Kelas VIII 83

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!