02.07.2013 Views

B. Sistem Pencernaan pada Manusia

B. Sistem Pencernaan pada Manusia

B. Sistem Pencernaan pada Manusia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Dalam hidung juga terdapat selaput<br />

lendir yang disebut selaput mukosa<br />

hidung. Selaput ini selalu lembap dan<br />

memberikan kelembapan ke<strong>pada</strong> udara<br />

yang terhirup. Oleh karena itu, udara<br />

pernapasan yang masuk ke dalam hidung<br />

akan menjadi lembap dan hangat karena<br />

mengalami penyesuaian suhu badan<br />

sebelum masuk ke dalam paru-paru.<br />

b. Batang tenggorok (trakea)<br />

Batang tenggorok tidak sama dengan kerongkongan (esofagus). Meskipun dua istilah ini<br />

merupakan alat tubuh yang berada di dalam leher, tetapi keduanya memiliki fungsi yang berbeda,<br />

<strong>pada</strong> ujung batang tenggorok terdapat bagian yang disebut anak tekak atau epiglotis. Alat ini<br />

merupakan katub pembatas antara saluran pernapasan atau trakea dengan saluran makanan<br />

atau kerongkongan. Letaknya tepat di pangkal rongga mulut. Alat ini akan menutup saluran<br />

pencernaan (kerongkongan) <strong>pada</strong> saat kita menghirup udara pernapasan dan akan menutup<br />

saluran pernapasan saat kita menelan makanan.<br />

Batang tenggorok atau trakea merupakan saluran pernapasan yang memanjang dari<br />

pangkal rongga mulut sampai dengan rongga dada. Trakea menghubungkan rongga hidung<br />

maupun rongga mulut dengan paru-paru. Oleh karena itu, selain melalui hidung, udara<br />

pernapasan dapat juga diambil melalui mulut.<br />

Batang tenggorok selalu dalam keadaan terbuka sehingga proses pernapasan dapat<br />

dilakukan setiap saat. Dinding batang tenggorok merupakan gelang-gelang yang tersusun dari<br />

tulang rawan. Bagian dalam dinding batang tenggorok dilapisi selaput lendir yang memiliki<br />

sel-sel rambut getar. Rambut getar ini berfungsi untuk mengeluarkan kotoran yang masuk<br />

bersama udara pernapasan. Apabila udara yang masuk kotor dan tidak dapat dikeluarkan<br />

seluruhnya serta mengandung bakteri atau virus, maka akan mengakibatkan infeksi atau radang<br />

tenggorokan yang sangat mengganggu jalannya pernapasan.<br />

Batang tenggorok bercabang ke kanan dan ke kiri, masing-masing cabang bermuara di<br />

paru-paru, cabang tenggorok tersebut disebut bronkus. Apabila bronkus terkena radang,<br />

maka timbul penyakit yang disebut bronkitis (radang bronkus). Bronkitis mengakibatkan<br />

terjadinya penyempitan bronkus sehingga pernapasan menjadi terganggu. Pada umumnya<br />

kejadian ini erat hubungannya dengan udara di sekitar penderita. Udara yang terlalu lembap<br />

atau dingin kemungkinan besar semakin memperparah bronkitis. Bronkitis dapat juga terjadi<br />

karena tubuh terlalu lelah atau karena alergi terhadap sesuatu hal, misalnya alergi terhadap<br />

makanan atau suhu udara, kondisi emosi atau perasaan hati seseorang juga dapat<br />

menyebabkan timbulnya gejala bronkitis.<br />

70<br />

tulang hidung<br />

saraf pencium<br />

rongga hidung<br />

tulang rawan<br />

lubang hidung<br />

Gambar 5.2 Hidung dan struktur dalam rongga hidung<br />

Sumber: Kamus Visual<br />

IPA SMP/MTs Kelas VIII

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!