05.05.2015 Views

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Dalam keterangannya, Pemerintah yang diwakili oleh Direktur<br />

Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Ir. Gamal Nasir tidak memberikan<br />

jawaban dan klarifikasi terhadap dalil-dalil yang diajukan Para<br />

Pemohon. Dirjen Perkebunan hanya menyatakan bahwa:<br />

“Sanksi administratif dan pidana memang dikenakan terhadap seorang<br />

yang melanggar kewajiban dan melakukan perbuatan yang dilarang<br />

dalam ketentuan-ketentuan di bidang perkebunan. Dengan sanksi<br />

pidana yang berat diharapkan akan menimbulkan efek jera bagi<br />

pelanggar hukum di bidang perkebunan. Diperkarakannya para<br />

pemohon di peradilan pidana pada hakekatnya merupakan penegakan<br />

atas Pasal 21 dan Pasal 47 UU Perkebunan, dan perbuatan mereka<br />

merupakan pelanggaran Hak Asasi yang sudah semestinya dipidana.”<br />

“Dalil para Pemohon pada dasarnya merupakan permasalahan hukum<br />

yang semula terjadi karena adanya sengketa kepemilikan lahan atau<br />

tanah. Atas kejadian tersebut para Pemohon telah dijatuhi pidana<br />

berdasarkan ketentuan pasal dalam UU Perkebunan. Hal ini<br />

merupakan kewenangan peradilan umum berdasarkan UU No 2 Tahun<br />

1986 tentang Peradilan Umum sebagaimana telah diubah terakhir<br />

dengan UU No 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas UU<br />

No 2 Tahun 1986 jo. UU No 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah<br />

Agung, sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 3 Tahun<br />

2009 yang menegaskan agar penyelesaian ditempuh melalui proses<br />

pidana atau perdata. Selanjutnya, jika merasa dirugikan, para Pemohon<br />

dapat mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum untuk dapat<br />

membuktikan apa yang menjadi haknya terlebih dahulu mengenai<br />

tanah yang disengketakan.”<br />

Sehingga, tidak terlihat perspektif alternatif yang ditawarkan<br />

Pemerintah untuk menyelesaikan berbagai persoalan substansial<br />

dalam UU Perkebunan.<br />

103 81

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!