05.05.2015 Views

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

atas bagian tanah bekas areal perkebunan besar yang sudah<br />

merupakan perkampungan rakyat, diusahakan rakyat secara tetap,<br />

dan tidak diperlukan oleh Pemerintah. Malahan, Pasal 10 ayat (1)<br />

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1979 menyatakan<br />

tanah-tanah perkebunan yang diduduki rakyat tersebut dengan<br />

pertimbangan teknis dan seterusnya, akan diberikan suatu hak baru<br />

kepada rakyat. Jadi memang tidak relevan jika memberikan<br />

penyelesaian melalui hukum pidana yang celakanya kerap menjerat<br />

masyarakat lokal, petani atau masyarakat adat di sekitar<br />

perkebunan.<br />

Mahkamah Konstitusi mempertimbangkan bahwa masalah<br />

pendudukan tanah tanpa izin pemilik sangatlah beragam sehingga<br />

penyelesaiannya seharusnya menurut pertimbanganpertimbangan<br />

keadaan yang berbeda, yaitu patut diketahui:<br />

1) kapan munculnya persoalan tersebut?;<br />

2) apakah pendudukan tanah tersebut merupakan cara<br />

memperoleh tanah menurut hukum adat?;<br />

3) apakah pendudukan tersebut karena keadaan darurat telah<br />

diijinkan oleh penguasa?;<br />

4) apakah pendudukan tersebut disebabkan batas wilayah<br />

penguasaan secara hukum adat dengan wilayah yang<br />

dikuasai langsung oleh negara tidak jelas?<br />

Kasus-kasus yang sekarang timbul di daerah-daerah<br />

perkebunan yang baru dibuka, menurut Mahkamah Konstitusi<br />

sangat mungkin disebabkan oleh tiadanya batas yang jelas antara<br />

wilayah hak ulayat dan hak individual berdasarkan hukum adat<br />

dengan hak-hak baru yang diberikan oleh negara berdasarkan<br />

ketentuan perundang-undangan. Dengan demikian sewajarnyalah<br />

untuk mengatasi persoalan sengketa pemilikan tanah perkebunan<br />

yang berhubungan dengan hak ulayat, seharusnya negara konsisten<br />

dengan Penjelasan Pasal 9 ayat (2) UU Perkebunan tentang eksistensi<br />

masyarakat hukum adat memenuhi lima syarat, yaitu:<br />

125 147

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!