05.05.2015 Views

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

BAB 3<br />

Instrumen Hukum Pidana dan<br />

Penggunaannya dalam Konflik Perkebunan<br />

3.1 Melawan : Ekspresi Petani Terhadap Ketidakadilan<br />

Penggunaan instrumen hukum pidana dalam penanggulangan<br />

kasus kasus konflik di wilayah perkebunan bukanlah hal baru di<br />

Indonesia. Penangkapan dan pemenjaraan terhadap petani ataupun<br />

masyarakat yang tinggal bersebelahan dengan wilayah-wilayah<br />

perkebunan merupakan hal yang lumrah terjadi di Indonesia. Hal<br />

ini diakibatkan adanya konflik perebutan wilayah perkebunan<br />

antara petani ataupun masyarakat dengan perusahaan-perusahaan<br />

perkebunan yang mengambilalih atau mengklaim wilayah tersebut.<br />

Pada umumnya konflik-konflik perkebunan memiliki sejarah<br />

yang panjang. 35 Konflik perkebunan ini juga tidak bisa dilepaskan<br />

dari proses dan tahapan pembangunan perkebunan oleh<br />

perusahaan perkebunan. Konflik ini biasanya terjadi dalam tiga<br />

tahapan pembangunan perkebunan, yaitu 36 :<br />

1. Periode permulaan pembangunan perkebunan;<br />

2. Periode saat perusahaan mulai berproduksi;<br />

3. Periode saat kembali menguatnya aksi-aksi menuntut<br />

pengembalian tanah paska kejatuhan Suharto 1998.<br />

35<br />

Mengenai konflik perkebunan lihat Karl J Pelzer, Sengketa Agraria : Pengusaha Perkebunan Melawan Petani, Pustaka<br />

Sinar Harapan, 1991<br />

36<br />

Lengkapnya lihat Pelanggaran hak asasi manusia di kawasan perkebunan kelapa sawit PT PP Lonsum Tbk-Sumatera<br />

Utara, Kertas Posisi No.1/2010, ELSAM<br />

63

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!