05.05.2015 Views

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

yang digunakan oleh negara, -yakni Pasal 21 dan Pasal 47 ayat (1) &<br />

ayat (2) UU No. 18 UU Perkebunan- sesuai dengan prinsip-prinsip<br />

dasar dalam hukum pidana, serta sampai sejauhmana penggunaan<br />

instrumen hukum pidana selaras dengan politik hukum dan<br />

kebijakan sosial serta fungsi dari negara sebagaimana tertuang<br />

secara eksplisit dalam pembukaan UUD 1945 yang tak dapat<br />

dipisahkan dengan isi setiap pasal dalam UUD 1945 itu sendiri. Atau<br />

dengan kata lain apakah kriminalisasi dalam Pasal 21 dan Pasal 41<br />

ayat (1) dan (2) dalam UU No. 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan<br />

sudah memenuhi kreteria dasar dalam hukum pidana, sehingga<br />

terhadapnya hukum pidana bisa difungsikan.<br />

Para teoritisi ahli hukum pidana memang belum menemukan sebuah<br />

kesepakatan bahwa apa saja sebenarnya sebuah perbuatan itu dapat<br />

dipidana. Secara umum kita katakan bahwa perbuatan dapat dipidana,<br />

jika merugikan, kemudian perbuatan tersebut sifatnya tercela. Namun,<br />

mengutip pakar Hukum Pidana Universitas Diponegoro, yaitu,<br />

Almarhum Prof. Soedarto sebagai seorang guru besar dan pakar dalam<br />

hukum pidana Universitas Diponegoro, Semarang menyadari hal<br />

tersebut, bahkan beliau mengatakan: “Menjawab pertanyaan apakah<br />

yang menjadi ukuran dari pembentuk Undang-Undang menetapkan<br />

suatu perbuatan menjadi perbuatan yang dapat dipidana adalah tidak<br />

mudah, karena menurut beliau selama ini kriminalisasi yang dilakukan<br />

terdorong oleh atau didasarkan atas pra aganggapan-pra anggapan yang<br />

tidak diselidiki secara luas sampai dimana kebenarannya, bahkan<br />

menurut beliau tidak mungkin semua yang tercela dan sebagainya itu dijadikan<br />

tindak pidana.” 73 Karena didasarkan atas pra anggapan-pra anggapan,<br />

maka kebanyakan perbuatan yang ditetapkan sebagai perbuatan yang<br />

dapat dipidana oleh undang-undang dirasakan sebagai bertentangan<br />

dengan nilai (value) dan rasa keadilan dalam masyarakat, bahkan<br />

bertentangan dengan politik hukum dan politik sosial yang tertuang<br />

dalam UUD 1945.<br />

73. lihat Prof. Sudarto, SH. Hukum dan Hukum Pidana, penerbit Alumni Bandung, Tahun 1981, hal. 42-44<br />

121 99

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!