05.05.2015 Views

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ekologi, dan sosial budaya. Target pertumbuhan ekonomi dilakukan,<br />

sehingga muncul eksploitasi. Wujudnya adalah mengabaikan,<br />

menggusur, marjinalisasi, hak ekonomi sosial dan budaya<br />

masyarakat, khususnya masyarakat adat yang berada di dalam<br />

kawasan usaha-usaha untuk memanfaatkan sumber daya alam. Hal<br />

inilah yang dalam politik pembangunan hukum Indonesia disebut<br />

sebagai political of ignorance (politik pengabaian).<br />

Akibat selanjutnya yang ditimbulkan adalah viktimisasi,<br />

timbulnya korban-korban pembangunan, sebagaimana istilah John<br />

Bodley, dalam bukunya yang “Victims of Development”. Hal ini dimulai<br />

dari pembangunan hukumnya yang bernuansa diskriminasi,<br />

keberpihakan kepada investor, eksploitasi, pengabaian hak-hak<br />

masyarakat adat, mengedepankan pendekatan keamanan, dan juga<br />

mengkriminalisasi perbuatan-perbuatan tertentu.<br />

Pembangunan hukum seperti di atas tercermin dalam UU No<br />

18 Tahun 2004 tentang Perkebunan. Padahal kalau dilihat dari asasasasnya<br />

yang diterangkan dalam Pasal 2 UU Perkebunan terlihat<br />

ideal sekali. 70 Namun, perlu dilihat kemudian apakah asas-asas yang<br />

dituangkan dalam Pasal 2 UU Perkebunan, terwujud di dalam<br />

normanya. Karena asas itu merupakan hal yang abstrak dan akan<br />

menjadi konkrit setelah diredaksikan dalam norma. Sehingga kalau<br />

kita membaca suatu norma itu tercermin pada asas di balik norma<br />

itu.<br />

Dalam konteks pengujian UU Perkebunan, Pasal 21 UU<br />

Perkebunan ada hubungannya dengan Pasal 9 ayat (2) UU<br />

Perkebunan. Setiap orang yang dimaksud dalam Pasal 21 UU<br />

Perkebunan tidak jelas, namun secara umum, setiap orang itu<br />

mencerminkan atau menunjukkan subjek hukum yang dapat<br />

diminta pertanggungjawaban pidana kemudian itu pun<br />

dihubungkan dengan Pasal 47 ayat (1) dan (2) UU Perkebunan.<br />

70<br />

Dalam Pasal 2 UU Perkebunan disebutkan bahwa Perkebunan diselenggarakan berdasarkan atas asas manfaat<br />

dan berkelanjutan, keterpaduan, kebersamaan, keterbukaan, serta berkeadilan<br />

114 92

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!