05.05.2015 Views

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pertanyaannya secara substansial hukum pidana dan perspektif<br />

kebijakan hukum pidana, perspektif kebijakan sosial adalah “apakah<br />

tindakan masyarakat adat tersebut tercela atau jahat karena<br />

hakikatnya?”. Untuk menentukan ini, Hermansyah mengacu pada<br />

pendapat Prof. Soedarto yang mengatakan bahwa: “kiranya dalam<br />

menetapkan apakah sebuah perbuatan tersebut patut atau tidak<br />

dipidana, maka pembuat undang-undang perlu memperhatikan<br />

hasil seminar Nasional III Tahun 1974 yang menyarankan agar:<br />

“setiap peraturan yang diadakan, hendaknya didukung oleh<br />

penelitian.”<br />

Oleh karenanya berdasarkan hasil penelitian Hermansyah, yang<br />

sudah dituangkan dalam bentuk disertasi dengan judul “Kekerasan<br />

dalam Perspektif Pluralisme Hukum Studi Antropologi Hukum pada Masyarakat<br />

Dayak dalam Pengelolaan Hutan di Kalimantan Barat,” yang telah diuji<br />

dan dipertahankan dalam Sidang Terbuka Senat Universitas<br />

Diponegoro tanggal 31 Agustus 2007 di Semarang, Dr. Hermansyah<br />

menemukan setidaknya lima alasan mendasar sehingga kekerasan<br />

(kekerasan disini adalah suatu istilah yang mengacu berbagai<br />

perbuatan yang dilarang oleh suatu undang-undang seperti<br />

pembakaran, merusak kebun dan lain-lainnya) dilakukan oleh<br />

masyarakat adat, terutama dalam hal ini masyarakat adat Dayak<br />

Bekati’ yang ada di Kalimantan Barat. Pertama, kekerasan yang<br />

dilakukan adalah sebagai upaya mempertahankan hak. Kedua,<br />

mereka melakukan kekerasan sebagai bentuk penyelesaian konflik<br />

yang terjadi. Ketiga, Hermansyah juga melihat kekerasan yang<br />

dilakukannya merupakan suatu proses disalienasi. Keempat, di<br />

samping itu kekerasan ternyata juga merupakan bentuk komunikasi<br />

masyarakat adat dalam mencoba mengkomunikasikan hak mereka<br />

yang dinilainya telah dirampas oleh negara, kemudian. Kelima,<br />

kekerasan juga memiliki makna sebagai bentuk upaya masyarakat<br />

dalam membebaskan diri dari kuatnya dominasi negara yang<br />

berkelindan dengan kelompok kapitalis. Singkatnya menurut<br />

Hermansyah, terjadi tereliminasi ini karena memang hukum negara<br />

101 123

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!