05.05.2015 Views

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

suatu kegiatan, termasuk di dalamnya usaha perkebunan, bukan<br />

hanya ditentukan oleh adanya pengakuan melalui pemberian izin<br />

oleh pemerintah, tetapi juga setiap usaha perkebunan yang menurut<br />

hukum adat, menurut kewenangan-kewenangan yang ada adalah<br />

hak ulayat masyarakat hukum adat itu sah itu juga, harus diakui<br />

dan harus dilindungi.<br />

Perusahaan perkebunan yang mendapat izin dari pemerintah<br />

dan sudah melakukan musyawarah harus dilindungi dan diakui,<br />

tetapi juga warga masyarakat hukum adat yang melakukan usaha<br />

perkebunan atas dasar kewenangan-kewenangan hak ulayat<br />

masyarakat hukum adat juga harus diakui dan harus dilindungi.<br />

Oleh karenanya, apabila kita menggunakan perspektif sociological<br />

jurisprudence, maka Pasal 21 UU Perkebunan memang tidak<br />

mengandung pertentangan, baik Pasal 18B ayat (2) UUD 1945<br />

maupun pasal-pasal yang lain.<br />

Namun, apabila kerangka pikir perspektif sociological jurisprudence<br />

ini akan diikuti, maka harus ada penjelasan secara tegas dalam Pasal<br />

21 UU Perkebunan, bahwa ini juga berlaku bagi investor yang<br />

memasuki satu areal dimana areal itu menurut hukum adat sudah<br />

dikuasai dengan hak ulayat atau sudah diusahakan oleh warga<br />

masyarakat hukum adat. Sebaliknya juga bagi warga masyarakat<br />

hukum adat dilarang juga memasuki satu areal dimana areal itu<br />

sudah diberikan izin oleh pemerintah dan izin itu termasuk hak<br />

atas tanahnya dan sebelumnya sudah dilakukan musyawarah<br />

dengan masyarakat hukum adat.<br />

Sayangnya, perjalanan pembangunan politik pembangunan<br />

hukum di Indonesia selama ini cenderung menggunakan perspektif<br />

orthodox jurisprudence. Perspektif orthodox jurisprudence jauh lebih<br />

dominan dibandingkan perspektif sociological jurisprudence. Meskipun<br />

UUD 1945 selalu membuka peluang untuk masuknya perspektif sociological<br />

jurisprudence. Itu artinya Pasal 21 UU Perkebunan terbuka<br />

hanya untuk ditafsirkan bahwa larangan itu ditujukan kepada orang<br />

perseorangan, tidak ditujukan badan hukum yang lain,<br />

109 87

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!