05.05.2015 Views

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

Wajah Baru Agrarische Wet.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

pertambangan, perairan (termasuk kelautan), juga ruang<br />

angkasa. Penataan struktur penguasaan tanah merupakan agenda<br />

utama yang dicita-citakan UUPA sebelum Indonesia melakukan<br />

pembangunan di bidang pertanian dan industri.<br />

Namun kemudian, terjadinya peristiwa G 30 S mengubah segala<br />

makna dan cita-cita UUPA. Pemerintahan Orde <strong>Baru</strong> Soeharto<br />

ternyata tidak dapat merealisasikan asas-asas dan prinsip yang<br />

dibangun di dalam UUPA. Fokus kebijakan pertanahan Orde <strong>Baru</strong><br />

ternyata lebih berorientasi pada pertumbuhan ekonomi. Kebijakan<br />

pertanahan semata-mata difokuskan untuk memfasilitasi pemilik<br />

modal, baik dalam dalam negeri maupun asing. Sehingga<br />

menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi penanaman modal<br />

(Ifdhal Kasim dan Undang Suhendar : 1996).<br />

Akibatnya, alokasi penggunaan tanah ditujukan untuk<br />

kepentingan berbagai sektor yang dapat menunjang pertumbuhan<br />

ekonomi. Kebijakan ini telah mendorong terjadinya konflik dan<br />

perebutan sumber daya tanah antara rakyat di satu pihak dengan<br />

pemilik modal yang didukung penuh oleh Pemerintah. Sehingga,<br />

sepanjang pemerintahan Soeharto sampai berakhirnya pada 1998,<br />

konflik dan perebutan sumber daya tanah seringkali diwarnai pula<br />

dengan berbagai bentuk kekerasan, penganiayaan, penyiksaan<br />

sampai pembunuhan yang dilakukan oleh perangkat negara dan<br />

pemilik modal terhadap rakyat yang menolak tanahnya diambil<br />

alih. Kolaborasi penguasa dan pengusaha ini semakin kentara<br />

dengan tidak berfungsinya lembaga-lembaga formal dalam<br />

menyelesaikan sengketa agraria. Anton Lucas menyatakan bahwa<br />

kasus-kasus seperti ini merupakan kasus yang struktural, dan<br />

sangat menyolok pada jaman Orba (Arief W Djati: 2001).<br />

Jatuhnya kekuasaan Soeharto pada 1998 ternyata juga tidak<br />

menunjukkan keberpihakan Pemerintah dalam kebijakan<br />

perkebunan. Berbagai regulasi dan praktik-praktik yang<br />

menguntungkan hanya bisa dinikmati oleh sekelompok yang<br />

memiliki akses terhadap kekuasaan dan modal.<br />

14 xi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!