25.01.2017 Views

putusanno.125.126.132145tahun2016_bawasluri_ntt_kupang

putusanno.125.126.132145tahun2016_bawasluri_ntt_kupang

putusanno.125.126.132145tahun2016_bawasluri_ntt_kupang

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU<br />

Diunduh dari laman : www.dkpp.go.id<br />

9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, Dan<br />

Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;<br />

(2) Bahwa dalam rangka menciptakan Pemilu yang demokratis, kewenangan<br />

kepala daerah untuk melakukan penggantian pajabat di lingkungan Pemda<br />

secara terbatas dilarang oleh Pasal 71 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10<br />

Tahun 2016, yang berbunyi: Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau<br />

Wakil Bupati, dan Walikota atau Wakil Walikota dilarang melakukan<br />

penggantian pejabat 6 (enam) bulan sebelum tanggal penetapan pasangan<br />

calon sampai dengan akhir masa jabatan kecuali mendapat persetujuan<br />

tertulis dari Menteri;<br />

(3) Bahwa berdasarkan hasil diskusi dengan pembuat Undang-Undang, serta<br />

berdasarkan penafsiran sistematis, bahwa tujuan hukum dari ketentuan<br />

“melarang Kepala Daerah melakukan penggantian pejabat 6 (enam) bulan<br />

sebelum tanggal penetapan pasangan calon” adalah untuk menghindari<br />

adanya tindakan atau keputusan kepala daerah yang dapat merugikan atau<br />

menguntungkan pasangan calon kepala daerah dalam Pemilihan Kepala<br />

Daerah. Dalam hal ini, para pejabat yang diangkat atau yang diuntungkan<br />

oleh tindakan Kepala Daerah tersebut dinilai akan melakukan balas budi<br />

kepada Kepala Daerah tesebut dalam “berbagai bentuk dukungan yang<br />

menguntungkan” ketika kepala daerah tersebut mencalonkan diri dalam<br />

Pemilihan Kepala daerah. Oleh karena itu, terhadap pelanggaran ketentuan<br />

Pasal 71 ayat (2) tersebut dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal<br />

71 ayat (5) UU Nomor 10 Tahun 2016, yang berbunyi: Dalam hal Gubernur<br />

atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, dan Walikota atau Wakil<br />

Walikota selaku petahana melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada<br />

ayat (2) dan ayat (3), petahana tersebut dikenai sanksi pembatalan sebagai<br />

calon oleh KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota;<br />

(4) Bahwa dengan dibatalkannya Keputusan tentang pengangkatan pejabat<br />

sebagaimana dimaksud di atas dan secara serta-merta mengembalikan para<br />

pejabat yang diganti itu kepada kedudukan semula, Bawaslu menilai bahwa<br />

orang yang sempat diangkat menduduki jabatan melalui Keputusan yang<br />

sudah dibatalkan tersebut tidak lagi berpotensi untuk memberikan<br />

dukungan atau keuntungan melalui jabatannya kepada Kepala Daerah<br />

tersebut dalam pemilihan kepala daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal<br />

71 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tersebut;<br />

(5) Bahwa tentang perbuatan membatalkan Keputusan Tata Usaha Negara<br />

(pengangkatan pejabat yang dilakukan Kepala Daerah sebagaimana<br />

Salinan putusan ini tidak bisa dipergunakan sebagai rujukan resmi atau alat bukti.<br />

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Sekretaris Persidangan DKPP RI, Jl. MH. Thamrin No. 14, Jakarta Pusat 10350, Telp. (021) 31922450, Fax. (021) 3192245, Email: info@dkpp.go.id

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!