putusanno.125.126.132145tahun2016_bawasluri_ntt_kupang
putusanno.125.126.132145tahun2016_bawasluri_ntt_kupang
putusanno.125.126.132145tahun2016_bawasluri_ntt_kupang
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU<br />
Diunduh dari laman : www.dkpp.go.id<br />
Panwaslu Kota Kupang secara sadar mengutip point keenam Surat<br />
Edaran Bawaslu RI dalam rekomendasi tanggal 22 Oktober 2016, tetapi<br />
kemudian menjelaskan dalam surat tanggal 27 dan 29 Oktober 2016,<br />
bahwa Surat Edaran Bawaslu ini bukan norma baru maka yang musti<br />
dilakukan oleh KPU Kota Kupang adalah menindaklanjuti pelanggaran<br />
administrasi itu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,<br />
sesuai isi rekomendasi.<br />
Namun, ternyata Ketua dan Anggota KPU Kota Kupang menetapkan<br />
Pasangan Sahabat sebagai Calon Walikota dan Wakil Walikota, justru<br />
dengan mengacu pada Surat Edaran Bawaslu Ri tersebut.<br />
Maka pertanyaan Teradu XIV kepada Ketua dan anggota KPU Kota<br />
Kupang adalah:<br />
1. Bukankah KPU Kota Kupang memiliki waktu yang cukup, yakni<br />
tujuh (7) hari seperti diamanatkan UU Nomor 10 Tahun 2016, Pasal<br />
140 ayat 1, untuk mempelajari, mencermati dan mengkaji kembali<br />
rekomenasi Panwaslu Kota Kupang berdasarkan peraturan<br />
perundang-undangan?<br />
2. Apakah isi surat saya tanggal 27 dan 29 Oktober 2016 tidak jelas,<br />
yang secara eksplisit mengatakan bahwa Surat Edaran bukan norma<br />
hukum baru?<br />
3. Apakah Surat Edaran Bawaslu RI yang mengikat Panwaslu Kota<br />
Kupang secara internal, juga oleh KPU Kota Kupang mengikatnya<br />
secara eksternal?<br />
4. Atas dasar apa Ketua dan anggota KPU Kota Kupang dapat<br />
menganggap Surat Edaran Bawaslu RI sebagai sebuah norma hukum<br />
baru sehingga bisa mengalahkan UU Nomor 10 Tahun 2016 atau<br />
Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2015?<br />
5. Kalau Surat Edaran Bawaslu RI itu oleh KPU Kota Kupang dianggap<br />
norma hukum baru, di manakah letak/kedudukan Surat Edaran<br />
Bawaslu itu dalam Tata Urutan Perundang-undangan di negara ini?<br />
Bapak Ketua dan Anggota Majelis yang mulia, jawaban Teradu XIV<br />
terkait dengan tuduhan pelapor yang mengatakan bahwa Teradu XIV<br />
tidak taat dan tidak patuh pada Surat Edaran Bawaslu, berdasarkan<br />
uraian saya dan bukti surat tanggal 27 dan 29 Oktober 2016, maka<br />
Teradu XIV nyatakan menolak tuduhan/laporan itu.<br />
b. Terhadap tuduhan bahwa terjadi inkonsistensi antara Rekomendasi<br />
Dugaan Pelanggaran Administrasi pada tanggal 22 Oktober 2016 dengan<br />
Salinan putusan ini tidak bisa dipergunakan sebagai rujukan resmi atau alat bukti.<br />
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Sekretaris Persidangan DKPP RI, Jl. MH. Thamrin No. 14, Jakarta Pusat 10350, Telp. (021) 31922450, Fax. (021) 3192245, Email: info@dkpp.go.id