putusanno.125.126.132145tahun2016_bawasluri_ntt_kupang
putusanno.125.126.132145tahun2016_bawasluri_ntt_kupang
putusanno.125.126.132145tahun2016_bawasluri_ntt_kupang
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU<br />
Diunduh dari laman : www.dkpp.go.id<br />
Pertanyaan kepada Bawaslu RI dan Bawaslu Provinsi adalah<br />
perintah dan arahan manakah yang tidak diikuti sehingga<br />
Panwaslu Kota Kupang dicap sebagai pembangkang dan berujung<br />
pemberhentian sementara?<br />
Apakah arahan bahkan perintah untuk mengubah Keputusan<br />
Pleno sengketa pemilihan Paket Firmanmu musti diikuti, padahal<br />
Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Bawaslu Provinsi dan Bawaslu RI<br />
sudah dan selalu mengingatkan dan mengajarkan bahwa Pleno<br />
adalah Keputusan yang Tertinggi dari lembaga yang namanya<br />
Bawaslu atau Panwaslu?<br />
Walau diberhentikan sementara atau tenar disebut sebagai yang<br />
non aktif, tapi Teradu XIV merasa diperlakukan sangat kejam<br />
oleh Bawaslu Provinsi NTT, yang nota bene adalah orang tua<br />
Teradu XIV, yang memberi sanki yang sangat keras seperti yang<br />
terbaca dalam diktum kedua keputusan ini: ”Mencabut semua<br />
hak dan kewajiban ketua dan anggota Panwas Pemilihan Walikota<br />
dan Wakil Walikota Tahun 2017 untuk waktu tidak tentu.”<br />
Sungguh sangat tidak adil dan kejam, karena Teradu XIV<br />
dibiarkan menggantung tanpa sebuah kepastian.<br />
Namun, dalam pemberitaan media cetak lokal di Kupang merilis<br />
pernyataan salah seorang Pimpinan Bawaslu Provinsi dan<br />
Bawaslu RI, tanggal 28 November 2016, yang mengatakan<br />
keputusan mengaktifkan kembali baru akan diambil oleh<br />
Bawaslu Provinsi setelah ada keputusan dari DKPP. Ini anomali,<br />
karena Teradu XIV sudah dihukum oleh Bawaslu Provinsi tanpa<br />
keputusan dari DKPP terlebih dahulu.<br />
Bahwa sesudah mendapat SK Pemberhentian itu, Teradu XIV<br />
membuat sebuah refleksi pada tanggal 15 November 2016.<br />
Refleksi yang kemudian berisi permintaan maaf dan pernyataan<br />
sikap itu, Teradu XIV serahkan kepada Ketua Bawaslu Provinsi<br />
melalui Pak Jemris Fointuna, sesudah Teradu XIV diklarifikasi<br />
pada Hari Senin tanggal 21 November 2016. Sementara untuk<br />
Bapak Ketua Bawaslu RI, Teradu XIV titip melalui Bapak Ihsan,<br />
yang saat itu mendampingi Bawaslu Provinsi NTT untuk<br />
mendengarkan klarifikasi kami.<br />
Dalam refleksi itu Teradu XIV katakan bahwa sanksi yang dialami<br />
walau non prosedural ini adalah sebuah wujud supra otorita,<br />
Salinan putusan ini tidak bisa dipergunakan sebagai rujukan resmi atau alat bukti.<br />
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Sekretaris Persidangan DKPP RI, Jl. MH. Thamrin No. 14, Jakarta Pusat 10350, Telp. (021) 31922450, Fax. (021) 3192245, Email: info@dkpp.go.id