putusanno.125.126.132145tahun2016_bawasluri_ntt_kupang
putusanno.125.126.132145tahun2016_bawasluri_ntt_kupang
putusanno.125.126.132145tahun2016_bawasluri_ntt_kupang
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU<br />
Diunduh dari laman : www.dkpp.go.id<br />
Keputusan Sengketa Pemilihan adalah Undang-Undang Nomor 10<br />
Tahun 2016. Panwaslu Kota Kupang konsisten dengan ini, karena<br />
meyakini bahwa Hukum adalah Panglima Tertinggi, karena itu harus<br />
dihormati. Dengan kata lain, dalam konteks penyelesaian sengketa,<br />
UU Nomor 10 Tahun 2016 diposisikan sebagai panglima tertinggi,<br />
bukan yang lain.<br />
Dengan penjelasan, pada akhirnya Teradu XIV menolak dengan tegas<br />
tuduhan pelapor bahwa Teradu XIV tidak konsisten terhadap apa<br />
yang sudah direkomendasikan pada tanggaL 22 Oktober 2016<br />
dengan Keputusan Sengketa Pemilihan.<br />
Panwaslu Kota Kupang juga menolak tuduhan Pengadu II melalui<br />
kuasa hukumnya bahwa Teradu XIV mengingkari Surat Edaran<br />
Bawaslu dalam konteks penyelesaian sengketa pemilihan. Teradu<br />
XIV meyakini Surat Edaran Bawaslu tetap dihormati sebagai<br />
kebijakan internal namun dalam hal penyelesaian sengketa<br />
pemilihan, dia bertentangan dengan Undang-Undang yang lebih<br />
tinggi, dalam hal ini UU Nomor 10 Tahun 2016.<br />
Bahwa dalam penyelesaian sengketa, dasar hukum utama yang<br />
menjadi acuan adalah:<br />
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 dan<br />
2. Perbawaslu Nomor 8 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian<br />
Sengketa Pemilihan.<br />
c. Terhadap tuduhan Pengadu II yang menyatakan bahwa Teradu XIV dan<br />
teman-teman melanggar Pasal 193 B yang berdampak pidana pemilihan,<br />
yang diakibatkan oleh pelanggaran pasal 32, seperti yang diadukan oleh<br />
Pengadu II, Teradu XIV menjawab sebagai berikut:<br />
Pada uraian kejadian, Pengadu II melalui kuasa hukumnya menyetir<br />
Pasal 193B ayat 2 sebagai bentuk pelanggaran Teradu XIV dan temanteman<br />
sehingga berdampak pada Pidana Pemilihan. Beliau juga<br />
menyentil Pasal<br />
32 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang<br />
kewajiban Panwaslu Kabupaten/Kota.<br />
Terhadap hal ini, pertama sekali yang harus Teradu XIV sampaikan<br />
khusus kepada Pengadu II dan kuasa hukumnya bahwa Laporan Kode<br />
Etik Penyelenggara Pemilihan kepada DKPP kurang tepat. Pelanggaran<br />
Kode Etik Penyelenggara Pemilihan yang diselesaikan oleh DKPP adalah<br />
pelanggaran terhadap etika penyelenggara pemilihan yang berpedoman<br />
pada sumpah dan/atau janji sebelum menjalankan tugas sebagai<br />
Salinan putusan ini tidak bisa dipergunakan sebagai rujukan resmi atau alat bukti.<br />
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Sekretaris Persidangan DKPP RI, Jl. MH. Thamrin No. 14, Jakarta Pusat 10350, Telp. (021) 31922450, Fax. (021) 3192245, Email: info@dkpp.go.id