putusanno.125.126.132145tahun2016_bawasluri_ntt_kupang
putusanno.125.126.132145tahun2016_bawasluri_ntt_kupang
putusanno.125.126.132145tahun2016_bawasluri_ntt_kupang
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU<br />
Diunduh dari laman : www.dkpp.go.id<br />
efektif, padahal dalam proses Pilkada Kota Kupang Tahun 2017 ditemukan petahana<br />
melakukan mutasi jabatan pada 1 Juli 2016;<br />
3. Pengadu I mengadukan Teradu VI, VII, dan VIII, atas tindakan membuat,<br />
menandatangani, dan menerbitkan Surat Nomor 264/Bawaslu-Prov/NTT/XI/2016<br />
tanggal 11 November 2016 perihal Penerusan Pelanggaran Administrasi Pemilu<br />
Tindak Lanjut Surat Bawaslu RI Nomor 1151/K.Bawaslu/KP.04.01/XI/2016;<br />
4. Pengadu I mendalilkan Teradu I, II, III, IV, V, VI, VII, dan VIII telah melanggar<br />
ketentuan Kode Etik Penyelenggara Pemilu yaitu:<br />
1) Pasal 3 ayat (4) yang menegaskan “Sumpah/janji anggota Bawaslu, Bawaslu<br />
Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, Pengawas Pemilu<br />
Lapangan, dan Pengawas Pemilu Luar Negeri sebagai berikut:<br />
“Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji:<br />
Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai anggota<br />
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan,<br />
Pengawas Pemilu Lapangan, dan Pengawas Pemilu Luar Negeri dengan sebaikbaiknya<br />
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman<br />
pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun<br />
1945.<br />
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan wewenang akan bekerja dengan<br />
sungguh-sungguh, jujur, adil, dan cermat demi suksesnya Pemilu Anggota<br />
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan<br />
Rakyat Daerah/Pemilu Presiden dan Wakil Presiden/pemilihan gubernur,<br />
bupati, dan walikota, tegaknya demokrasi dan keadilan, serta mengutamakan<br />
kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia daripada kepentingan<br />
pribadi atau golongan”.<br />
Para Teradu menunjukkan sikap dan tindakan yang secara nyata menunjukkan<br />
keberpihakannya kepada salah satu pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota<br />
Kupang Tahun 2017 dalam bentuk menerbitkan ketentuan yang bertentangan<br />
dengan undang-undang maupun asas hukum untuk dijadikan dasar oleh KPU<br />
Kota Kupang dalam meloloskan Calon Walikota atas nama Jonas Saelan yang<br />
secara jelas telah melakukan tindakan „penggantian pejabat‟ dalam tenggang<br />
waktu yang dilarang oleh undang-undang sebagaimana ditegaskan dalam<br />
ketentuan Pasal 71 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016;<br />
2) Pasal 10 huruf a yang menyatakan “Dalam melaksanakan asas mandiri dan<br />
adil, Penyelenggara Pemilu berkewajiban: a. bertindak netral dan tidak<br />
memihak terhadap partai politik tertentu, calon, peserta pemilu, dan media<br />
massa tertentu”.<br />
Para Teradu menunjukkan keberpihakannya terhadap petahana dalam bentuk<br />
penerbitan Surat Nomor 264/Bawaslu-Prov/NTT/X/2016 tanggal 11 November<br />
2016 tanpa memedulikan pelanggaran yang dilakukan petahana sebagaimana<br />
ditegaskan ketentuan Pasal 71 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016;<br />
3) Pasal 11 huruf a yang mengatur “Dalam melaksanakan asas kepastian hukum,<br />
Penyelenggara Pemilu berkewajiban: a. melakukan tindakan dalam rangka<br />
Salinan putusan ini tidak bisa dipergunakan sebagai rujukan resmi atau alat bukti.<br />
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Sekretaris Persidangan DKPP RI, Jl. MH. Thamrin No. 14, Jakarta Pusat 10350, Telp. (021) 31922450, Fax. (021) 3192245, Email: info@dkpp.go.id