25.01.2017 Views

putusanno.125.126.132145tahun2016_bawasluri_ntt_kupang

putusanno.125.126.132145tahun2016_bawasluri_ntt_kupang

putusanno.125.126.132145tahun2016_bawasluri_ntt_kupang

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU<br />

Diunduh dari laman : www.dkpp.go.id<br />

kewenangan digunakan jika surat dinas ditandatangani oleh pejabat<br />

yang mendapat pelimpahan dari pejabat yang berwenang;<br />

2. Penandatangan<br />

Penandatangan surat dinas yang menggunakan garis kewenangan dapat<br />

dilaksanakan dengan menggunakan tiga cara: a) atas nama (a.n.) atas<br />

nama yang disingkat (a.n.) digunakan jika pejabat yang menandatangani<br />

surat dinas telah diberi kuasa oleh pejabat yang bertanggung jawab,<br />

berdasarkan bidang tugas dan tanggung jawab pejabat yang<br />

bersangkutan. Susunan penandatanganan atas nama (a.n.) pejabat lain<br />

yaitu nama jabatan pejabat yang berwenang ditulis lengkap dengan<br />

huruf kapital pada setiap awal kata, didahului dengan singkatan a.n.;<br />

6) Secara yuridis, penerbitan Surat Edaran Bawaslu RI Nomor<br />

0649/K.Bawaslu/PM.06.00/X/1016, bertanggal 20 Oktober 2016 tersebut<br />

adalah sah, dan oleh karenanya bukan merupakan pelanggaran kode etik.<br />

Sebab, penerbitan surat itu dilakukan melalui prosedur yang sah, yakni melalui<br />

Putusan Rapat Pleno Badan Pengawas Pemilu RI. Selain itu, Surat Edaran<br />

tersebut diterbitkan sebagai “produk kebijakan internal” Bawaslu RI untuk<br />

digunakan sebagai pedoman yang bersifat umum bagi Badan Pengawas Pemilu<br />

Provinsi dan Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota dalam mengawasi<br />

terlaksananya ketentuan Pasal 71 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, yang<br />

secara substansial berpotensi menimbulkan perbedaan tafsir oleh aparat<br />

pengawas Pemilu;<br />

7) Selain untuk memberikan arahan yang pasti bagi Bawaslu Provinsi dan<br />

Panwaslu Kabupaten/Kota dalam mengawasi penerapan Pasal 71 Undang-<br />

Undang Nomor 10 Tahun 2016 tersebut, Bawaslu RI selalu memegang prinsip<br />

mengedepankan hak konstitusi warga negara dalam berdemokrasi, termasuk<br />

dalam proses pemilihan kepala daerah serentak tahun 2017 ini. Berkaitan<br />

dengan itu, Bawaslu menghormati dan menghargai tindakan kepala daerah yang<br />

melakukan koreksi dengan inisiatif sendiri terhadap keputusannya yang keliru<br />

atau cacat yuridis;<br />

2. Teradu VI, VII, dan VIII menyampaikan bantahan dan jawaban sebagaimana<br />

diuraikan di bawah ini:<br />

1) Para Teradu mengucapkan terima kasih dan penghargaan setulus-tulusnya<br />

kepada Pengadu. Sebab, bagi Para Teradu sebagai penyelenggara Pemilu, apa<br />

yang dilakukan oleh Pihak Pengadu dalam persidangan adalah sebuah bentuk<br />

partisipasi masyarakat untuk ikut secara aktif menegakkan dan memelihara<br />

Salinan putusan ini tidak bisa dipergunakan sebagai rujukan resmi atau alat bukti.<br />

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Sekretaris Persidangan DKPP RI, Jl. MH. Thamrin No. 14, Jakarta Pusat 10350, Telp. (021) 31922450, Fax. (021) 3192245, Email: info@dkpp.go.id

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!