teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
penelitian, se<strong>dan</strong>gkan pisang masih<br />
merupakan komponen tambahan<br />
Media kultur tersusun dari<br />
beberapa atau seluruh komponen<br />
berikut:<br />
Hara makro yang digunakan<br />
pada semua media.<br />
Hara mikro hampir selalu<br />
digunakan. Ada beberapa<br />
komposisi media yang hanya<br />
menggunakan best atau besikelat.<br />
Vitamin-vitamin, umumnya<br />
ditambahkan dalam jumlah<br />
yang bervariasi.<br />
Gula, merupakan keharusan,<br />
kecuali untuk tujuan yang<br />
sangat khusus.<br />
• Asam amino <strong>dan</strong> N organik.<br />
• Persenyawaan-persenyawaan<br />
kompleks alamiah seperti: air<br />
kelapa, ekstrak ragi (yeast<br />
extract), juice tomat, ekstrak<br />
kentang, <strong>dan</strong> sebagainya.<br />
• Buffer, terutama buffer<br />
organik.<br />
• Arang aktif. Sering<br />
dipergunakan untuk menstimulir<br />
pertumbuhan akar.<br />
• Zat pengatur tumbuh: terutama<br />
auksin <strong>dan</strong> sitokinin. Zat<br />
pengatur tumbuh merupakan<br />
komponen yang sangat penting<br />
Gambar 9.6 Siklus kultur jaringan<br />
yang sangat popular pada media<br />
anggrek.<br />
dalam media kultur jaringan.<br />
Tetapi jenis <strong>dan</strong> konsentrasinya<br />
sangat tergantung pada jenis<br />
<strong>tanaman</strong> <strong>dan</strong> tujuan kulturnya.<br />
• Bahan pemadat. Untuk<br />
membuat media padat, bisanya<br />
digunakan agar.<br />
a. Unsur Hara dalam Media<br />
1) Unsur makro dalam media<br />
kultur<br />
Pada awalnya, unsur-unsur<br />
makro pada media kultur jaringan<br />
<strong>tanaman</strong> dibuat berdasarkan<br />
larutan untuk hidroponik. Unsurunsur<br />
hara yang dibutuhkan<br />
<strong>tanaman</strong> di lapangan merupakan<br />
kebutuhan pokok yang disediakan<br />
dalam media. Unsur-unsur hara<br />
diberikan dalam bentuk garamgaram<br />
anorganik. Komposisi<br />
media <strong>dan</strong> perkembangannya<br />
didasarkan pada pendekatan<br />
masing-masing peneliti. Dalam<br />
periode tahun 1930-1940,<br />
formulasi media terutama<br />
ditujukan untuk menumbuhkan<br />
akar. Pada masa itu, diperoleh<br />
suatu hasil yang menyatakan<br />
bahwa larutan garam-garam makro<br />
342