teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
teknik pembibitan tanaman dan produksi benih jilid 2 smk
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Dharmafur, Curater, <strong>dan</strong> Regent<br />
yang efektif diberikan pada fase<br />
pesemaian dengan fase vegetatif.<br />
Pengendalian biologis dapat<br />
dilakukan dengan memanfaatkan<br />
pemangsa telur seperti<br />
Conoshepalus iongipennis, serta<br />
pemangsa larva seperti kumbang<br />
Carabidae <strong>dan</strong> laba-laba.<br />
c) Pengendalian wereng<br />
cokelat<br />
Hama wareng padi ada dua<br />
golongan, yakni wereng batang padi<br />
(planthopper) yang hidup di bagian<br />
pangkal <strong>tanaman</strong> <strong>dan</strong> wereng daun<br />
padi (leafhopper) yang hidup pad<br />
daun aau bagian atas <strong>tanaman</strong>. Dari<br />
kedua golongan tersebut, wereng<br />
batang padi atau wereng cokleat<br />
merupakan hama yang paling<br />
merugikan.<br />
Hama wereng cokelat ada dua<br />
yaitu wereng batang cokelat<br />
(Nilaparvata lugens Stal) <strong>dan</strong> wereng<br />
punggung putih (Sogatella furcifera).<br />
Pengendalian secara budi daya<br />
dilakukan dengan penanaman<br />
serempa, pengguna-an varietas<br />
lahan wereng, pergiliran varietas,<br />
<strong>dan</strong> pemupukan berimbang. Cara<br />
biologis dilakukan dengan menjaga<br />
agar kehidupan musuh-musuh alami,<br />
seperti Trichogrammatidae,<br />
Phytoselidae, kumbang Carabidae,<br />
laba-laba, <strong>dan</strong> capung berkembang<br />
dengan baik.<br />
Pengendalian secara kimiawi<br />
dapat dilakukan dengan insektisida<br />
sistemik seperti Applaud.<br />
d) Pengendalian penyakit<br />
tungro<br />
Penyakit tungro atau mentek<br />
(Jawa) merupakan penyakit yang<br />
disebabkan oleh virus tungro.<br />
Tanaman yang sakit akan<br />
menguning yang dimulai dari ujung<br />
daun. Virus tungro menyebar<br />
melalui vektor penularnya, yakni<br />
wereng hijau (Nephotettix virescens<br />
Distant, N. nigropictus Stal) <strong>dan</strong><br />
wereng loreng (Recilia dosalis<br />
Totch).<br />
Pengendalian secara budi<br />
daya dilakukan dengan pergiliran<br />
<strong>tanaman</strong> <strong>dan</strong> sanitasi lahan, serta<br />
pemusnahan (eradikasi) <strong>tanaman</strong><br />
terserang. Adapun cara kimiawi<br />
dengan mengendalikan wereng<br />
hijau sejak dari fase pesemaian<br />
dengan pemberian insektisida.<br />
e) Pengendalian penyakit<br />
hawar daun<br />
Penyakit hawar daun atau<br />
penyakit “kresek” adalah penyakit<br />
yang disebabkan oleh bakteri busuk<br />
daun Xanthomonas oryzae.<br />
Penyakit ini kelihatan kurang<br />
berarti, tetapi mampu menurunkan<br />
<strong>produksi</strong> sampai 25% (Soemartono<br />
et.al., 1992). Gejalanya dimulai<br />
dengan bercak-bercak kuning pada<br />
sepanjang tepi daun bagian atas.<br />
Pada serangan lebih lanjutm, daun<br />
menjadi berwarna kuning atau putih<br />
kotor <strong>dan</strong> akhirnya mati. Ciri<br />
penyakit hawar daun sering terlihat<br />
pada infeksi yang sistemik pada<br />
251